"Memang untuk jangka pendek belum terasa karena belum sepenuhnya pembangunan selesai. Baru sekitar 17 kilometer dan 70-an kilometer belum dibangun. Tapi keberadaan ini akan mempercepat tumbuhnya industri di Bengkulu," kata Dr Anzori Tawakal di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan, dunia industri membutuhkan aksesibilitas, hal itu belum dimiliki oleh Bengkulu selama ini. Provinsi Bengkulu berada di pesisir barat Pulau Sumatera yang bukan jalur utama distribusi barang, jasa dan orang di Sumatera.
Jalur utama lintas barang, jasa dan orang di Pulau Sumatera berada di lintas tengah Pulau Sumatera, tol Trans Sumatera pun berada di lintas tengah. "Oleh karena itu, pembangunan tol Bengkulu menuju Kota Lubuklinggau yang berada di lintas tengah sudah merupakan pembangunan strategis yang dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Ia menjelaskan, ketika akses Bengkulu ke jalur tengah Pulau Sumatera telah terkoneksi dengan tol, maka akan memangkas waktu tempuh dari sekitar 6-7 jam kalau menggunakan jalan konvensional, menjadi sekitar 30-40 menit saja lewat tol.
"Semakin terbuka akses, maka wilayah itu pertumbuhan penduduknya juga semakin cepat, perjalanan dari dan ke Bengkulu semakin banyak. Hal ini membuka minat sektor industri untuk melirik Provinsi Bengkulu," ujarnya.
Baca juga: Ganjar tegaskan proyek Tol Trans Sumatera terus dilanjutkan
Baca juga: Sebanyak 19 ribu kendaraan lintasi GT Kramasan puncak arus mudik
Baca juga: Ganjar tegaskan proyek Tol Trans Sumatera terus dilanjutkan
Baca juga: Sebanyak 19 ribu kendaraan lintasi GT Kramasan puncak arus mudik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung di Kota Bengkulu pada 21 Juli 2023. Adapun Jalan Tol Taba Penanjung–Bengkulu memiliki jalan utama yang terbentang sepanjang 17,6 km, dan merupakan bagian dari Tol Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu yang total panjangnya mencapai 96 kilometer.