Mataram (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi meminta kepada personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur untuk mengawasi dan memastikan tidak ada kegiatan ilegal di perbatasan.
"Kami tekankan kepada mereka (satgas), selain menjaga kedaulatan NKRI, mereka juga harus memastikan tidak ada kegiatan ilegal di perbatasan," kata Mayjen TNI Harfendi usai menggelar apel kesiapan satgas di Lapangan Trisula Batalyon Infanteri (Yonif) 742/Satya Wira Yudha di Kota Mataram, Selasa.
Terkait dengan kegiatan ilegal tersebut, Harfendi mencontohkan aksi penyelundupan melalui perbatasan, baik dalam bentuk barang maupun manusia.
"Kegiatan ilegal apa saja? Baik itu manusia, perdagangan, narkoba dan lain-lain yang dapat mengganggu dan mengancam kedaulatan NKRI," ujarnya.
Namun demikian, usai melihat kesiapan, Pangdam IX/Udayana menyatakan bahwa satgas sudah melakukan pemetaan dan menyusun strategi untuk mengatasi segala potensi kerawanan yang dapat mengganggu kedaulatan NKRI di perbatasan.
"Jadi, potensi kerawanan itu banyak potensi ilegal, seperti miras, binatang yang masuk, manusia yang melintas, itu masuk kerawanannya. Itu sudah diantisipasi semua. Setiap pos itu sudah siap mewaspadainya," ucap dia.
Selain menekankan untuk melakukan pengawasan kegiatan ilegal, Pangdam IX/Udayana juga meminta agar personel yang bertugas menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan.
"Pesan khusus, yaitu melaksanakan tugas dengan baik, jaga hubungan baik dengan masyarakat. Jadi, selain menjaga perbatasan, harus juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Jaga hubungan baik, karena kehadiran kita (satgas) juga dibutuhkan oleh mereka," kata Harfendi.
Dia turut mengingatkan bahwa personel yang bertugas dalam satgas ini adalah orang-orang terpilih dan mampu mengemban tanggung jawab dengan membawa harum nama kesatuan.
"Karena harga diri kita (TNI), khususnya TNI AD harus dijaga, tidak boleh ada yang melanggar, apalagi sampai menyakiti hati masyarakat. Lebih bagus lagi, apabila bisa menghidupkan UMKM masyarakat di sana dengan ilmu yang mereka (satgas) miliki," ujarnya.