USAID Kolaborasi mengajak jurnalis Papua kawal pembangunan dana otsus

id USAID Kolaborasi, Papua, dana otsus, jurnalis Papua

USAID Kolaborasi mengajak jurnalis Papua kawal pembangunan dana otsus

Suasana diskusi bersama jurnalis Papua tentang Pendidikan, Kesehatan dan gedsi yang berlangsung di Kota Jayapura, Sabtu (9/9) (ANTARA/Ardiles Leloltery)

Jayapura (ANTARA) - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Kolaborasi mengajak jurnalis di Papua untuk mengawal pembangunan di daerah itu, terutama dana otonomi khusus (otsus).

Direktur Proyek USAID Kolaborasi Caroline Tupamahu saat acara diskusi bersama jurnalis tentang pendidikan, kesehatan dan gedsi di Jayapura, Sabtu, mengatakan pihaknya berharap jurnalis di Papua lebih optimal untuk bersama-sama mendorong perubahan baik pada bidang pembangunan secara transparan maupun kualitas pelayanan pemerintah daerah.



"Sehingga dengan adanya pembangunan yang transparan dan tepat sasaran sehingga peningkatan kualitas pelayanan akan menuju pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut Tupamahu, diskusi bersama jurnalis tentang pendidikan, kesehatan dan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (gedsi) merupakan salah satu upaya USAID Kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Peran jurnalis sangat penting dalam peningkatan partisipasi masyarakat sehingga melalui kegiatan ini akan menjadi kekuatan bagi jurnalis untuk memberitakan fakta apa yang terjadi di masyarakat," ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya secara serius mendukung dan monitoring karya jurnalistik di Papua, salah satunya program "Kitorang Kawal Otsus" yang diinisiasi dari jurnalis Papua untuk seluruh masyarakat di daerah itu.

"Sehingga bagaimana kami dapat bersama-sama mengawal pembangunan daerah khususnya yang terkait dengan otsus," katanya lagi.

Dia menambahkan, diskusi tersebut merupakan kali ke dua setelah di Kabupaten Biak Numfor, Papua pada 17-19 Maret 2023 sehingga setelah ini para jurnalis akan turun ke lapangan langsung untuk melakukan peliputan terkait kesehatan, pendidikan dan gizi.

Baca juga: Prevalensi stunting di Manokwari turun jadi 11,72 persen
Baca juga: Gempa bumi 6,3 magnitudo mengguncang Pegunungan Bintang Papua


"Waktunya akan disesuaikan sehingga kami harap ke depan hasil karya dari jurnalis saat melakukan peliputan di lapangan benar-benar memberikan dampak terhadap pembangunan di Papua," ujarnya lagi.