Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti penilaian penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award (penghargaan) 2023 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Bupati Sumbawa Barat Musyafirin, Rabu mengatakan, bahwa terakhir daerah ini pernah mendapatkan STBM Award 2021 dan 2023 kembali mengikuti program dari Kementerian Kesehatan.
"Cuma yang menjadi catatan kami, lebih mudah membangun dari pada mempertahankan," katanya saat menerima kunjungan dari tim verifikasi Award 2023.
Ia mengatakan, STBM ini merupakan program awal dirinya ketika terpilih menjadi Bupati. Dalam mewujudkan hal itu, ada instrument yang menarik yang digunakan, yaitu Perda Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong.
"Dimana yang menggerakkan program tersebut adalah para agen gotong royong sebanyak 700 orang," katanya.
Ia mengatakan, di situ dapat disaksikan bagaimana Seni dalam bergotong royong. Setiap apa yang mereka kerjakan maka akan dilaporkan dan forum yasinan yang diselenggarakan pada setiap malam Jumat setelah Isya.
"Semoga tahun ini Sumbawa Barat bisa mendapatkan Award 2023," katanya.
Sementara itu, Direktorat penyehatan lingkungan Kementerian Kesehatan Alutsia Widiastuti selaku ketua rombongan mengatakan, bahwa kedatangan mereka ke Kabupaten Sumbawa Barat adalah ingin mengapresiasi Sumbawa Barat yang telah berhasil melewati tahapan verifikasi dokumen lapangan.
"Di 2023 ini penghargaan tahun ke enam Menkes," katanya.
Sementara itu untuk STBM Award 2023 sedikit berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yaitu dengan melibatkan pihak ke tiga. Ada pihak ke tiga nantinya berfungsi sebagai silent of servese.
"Rencana pemberiaan penghargaan atau Award 2033 itu, diberikan pada hari Kesehatan Nasional tahun ini," katanya.
Sumbawa Barat mengikuti penilaian STBM Award 2023
Acara verifikasi penilaian STBM Award di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rabu (26/9/2023) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Sumbawa Barat)
