Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan sisa kawasan kumuh di Kota Mataram sekitar 75 hektare.
"Sisa kawasan kumuh ini ditargetkan rampung dalam lima tahun sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Mataram," kata Kepala Disperkim Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Selasa.
Sebanyak 75 hektare kawasan kumuh Kota Mataram itu, lanjutnya, tersebar pada beberapa titik terutama kawasan pinggir kota, pesisir, dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangkuk.
Untuk di kawasan DAS Jangkuk sisa kawasan kumuh sekitar lima hektare dan saat ini sedang dilakukan berbagai program penataan pinggir sungai melalui dana pokok-pokok pikiran dewan.
"Sementara untuk tahun 2024 kami tunggu program baru dari pemerintah pusat sebab untuk Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) sudah tidak ada lagi. Itu berlaku se-Indonesia," katanya.
Koordinator Program KotaKu Kota Mataram Hartati sebelumnya mengatakan pada tahun 2015 kawasan kumuh Mataram mencapai 803 hektare, kemudian terus menurun hingga pada tahun 2020 tersisa 112 hektare dan sekarang 2023 tersisa 75 hektare.
"Dengan berbagai intervensi yang telah dilakukan sejak tahun 2015, kawasan kumuh di Mataram terus berkurang hingga saat ini menjadi 75 hektare," katanya.
Menurutnya, sisa kawasan kumuh 75 hektare tersebut sebagian besar ada di DAS Jangkuk bagian selatan di wilayah Kebon Lelang, Selaparang, Kecamatan Ampenan.
"Luas kawasan kumuh di DAS Jangkuk sekitar 16 hektare, sisanya menyebar dan kecil-kecil sehingga bisa ditangani secara mandiri oleh Pemerintah Kota Mataram," sebutnya.
Penanganan kawasan kumuh di DAS Jangkuk direncanakan dengan pembukaan jalan di sepanjang pinggir sungai dari Jembatan Dasan Agung hingga ke Jembatan Ampenan seperti di DAS Jangkuk bagian utara.
Pembukaan jalan di DAS Jangkuk, katanya, bisa memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kawasan kumuh, sebab dengan adanya jalan di kawasan tersebut akan lebih tertata dan rapi.
Baca juga: Investasi penanganan kawasan kumuh Mataram mencapai Rp75 miliar
Baca juga: Kawasan kumuh di Mataram saat ini tersisa 74 hektare
"Jika jalan dibuka, maka aspek kumuh bisa diintervensi baik itu dari aspek jalan, drainase, rumah, sampah, air bersih, dan mitigasi bencana kebakaran," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Mataram membuka jalan inspeksi DAS Jangkuk kurangi kawasan kumuh
Jumat, 1 September 2023 18:47
Investasi penanganan kawasan kumuh Mataram mencapai Rp75 miliar
Rabu, 12 Juli 2023 14:55
Kawasan kumuh di Mataram saat ini tersisa 74 hektare
Rabu, 12 Juli 2023 14:53
Tahun ini kawasan kumuh Mataram akan berkurang 20 hektare
Selasa, 25 Oktober 2022 18:06
Kawasan kumuh di Mataram tersisa 99,8 hektare
Kamis, 21 Juli 2022 19:33
Pemkot Mataram memprioritaskan penataan kawasan kumuh
Jumat, 15 Januari 2021 18:51
Pemkot Mataram target menuntaskan 59,9 hektare kawasan kumuh tahun 2021
Senin, 28 Desember 2020 16:42
Pemkot Mataram: penataan kawasan kumuh tujuh kelurahan capai 85 persen
Rabu, 14 Oktober 2020 17:22