NTB Kekurangan Tenaga Inseminator Sapi

id PETERNAKAN NTB

Jumlah inseminator ada 336 orang, kita masih kurang 100 orang lagi
Lombok Barat (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat masih dihadapkan pada masalah kurangnya tenaga inseminator yang bisa melakukan inseminasi buatan agar indukan sapi bisa menghasilkan keturunan berkualitas tanpa melalui proses perkawinan.

"Jumlah inseminator ada 336 orang, kita masih kurang 100 orang lagi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Aminurrahman pada acara pelaksanaan inseminasi buatan di Balai Inseminasi Buatan Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Rabu.

Selain dari unsur pegawai negeri sipil, kata dia, inseminator yang sudah ada juga berasal dari anggota kelompok ternak di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, yang sudah mendapat pelatihan dan sertifikat sebagai inseminator dari pemerintah.

Disnakeswan NTB berupaya memperbanyak jumlah inseminator dalam rangka meningkatkan jumlah populasi ternak ruminansia, khususnya sapi dengan kualitas yang lebih bagus.

Menurut Aminurrahman, pihaknya tidak perlu lagi mengirim sumber daya manusia untuk dilatih menjadi inseminator di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, Jawa Timur, dan BBIB Lembang, Jawa Barat.

Sebab, BIB Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan pelatihan tersebut.

"Kalau dulu memang kami mengirim ke Malang dan Lembang, tapi mulai sekarang sudah bisa kita mencetak inseminator dengan melatihnya di daerah," ujarnya.

Meskipun belum cukup, kata dia, jumlah inseminator yang ada saat ini sudah mampu menganani permintaan inseminasi buatan dari peternak dengan memanfaatkan semen beku atau sperma dari 18 sapi jantan unggul ras bali yang dipelihara di BIB Banyumulek.

BIB Banyumulek ditargetkan mampu memproduksi 60.000 dosis semen beku dari 18 ekor sapi yang dipelihara. Sperma sapi yang diproduksi kemudian didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota.

"Nanti inseminator meminta ke Disnakeswan Kabupaten/kota sesuai kebutuhan. Setiap inseminator memiliki tempat penyimpanan khusus untuk semen beku," kata Aminurrahman. (*)