Jakarta (ANTARA) - Dokter gizi klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp. G. K-AIFO mengingatkan mengemudikan kendaraan terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat pada libur Lebaran saat ini tak boleh lebih dari delapan jam.
"Idealnya Anda berbagi tugas dalam mengemudi. Tentukan lokasi perhentian yang nyaman untuk istirahat," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Raissa yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta itu kemudian menyarankan pengemudi melakukan peregangan ringan setiap dua jam sekali.
Peregangan, imbuh dia bisa dilakukan selama 10-15 menit untuk mencegah kelelahan otot. Kemudian, setiap empat jam sekali, pengemudi dapat beristirahat terlebih dahulu, semisal di tempat pemberhentian yang tersedia di jalur mudik.
"Konsumsi makan ringan dan minuman sehat, renggangkan tubuh, kunjungi toilet, serta cuci muka agar lebih segar," kata dia.
Raissa menyarankan pengemudi harus mendengarkan tubuhnya. Jika tubuh merasa lelah dan mengantuk atau tidak fokus, maka sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.
"Sebaiknya prioritaskan keselamatan diri dan penumpang lain," tutur dia yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah itu.
Kemudian, terkait minuman berenergi, Raissa tak menyarankan pengemudi yang berada dalam kondisi kelelahan meminumnya. Menurut dia, minuman ini hanya memberikan efek stimulasi sementara, bukan mengatasi kelelahan.
Selain itu, imbuh dia, mengonsumsi minuman berenergi saat kelelahan merupakan hal berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat seseorang kurang waspada saat mengemudi.
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung juga disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi minuman berenergi.
Baca juga: Jelang Lebaran, Isuzu berangkatkan 64 keluarga pengemudi truk dan bus mudik gratis
Baca juga: Pengemudi bus di Terminal Bojonegoro Jatim ikuti tes urine
Sementara itu, berkaitan dengan kiat mencegah penyakit setelah libur Lebaran, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan masyarakat untuk mengendalikan makanan yang disantap terlebih bila sudah memiliki penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
Selain itu, sebaiknya berhenti makan sebelum kenyang dan mengambil makanan yang ingin dinikmati saja. Di samping tentang makanan, Dinkes juga mengingatkan masyarakat untuk tetap berolahraga teratur, minimal selama 30 menit dalam satu hari serta melakukan pemeriksaan kesehatan setiap enam bulan atau satu tahun sekali khususnya bagi mereka yang berusia 25 tahun ke atas.
Berita Terkait
Info BMKG: Cuaca jadi penentu kelancaran mudik di Jalur Pantura Cirebon-Semarang
Minggu, 7 April 2024 9:17
Pembabatan hutan sebabkan Selat Muria jadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:17
Perjalanan KA terganggu akibat banjir di Jalur Pantura Semarang
Kamis, 14 Maret 2024 8:58
Banjir landa jalur pantura Semarang, Lalu lintas terganggu
Kamis, 14 Maret 2024 8:50
Banjir besar, Jalur Pantura Timur dari Demak ke Kudus sempat terputus
Jumat, 9 Februari 2024 15:42
Polres Probolinggo Jatim selidiki penyebab kecelakaan beruntun di jalur pantura
Senin, 11 Desember 2023 5:10
Polres Situbondo sediakan tambal ban gratis di pantura
Jumat, 21 April 2023 6:07
Kementerian PUPR terus tingkatkan jalan nasional Pantura
Rabu, 12 April 2023 21:46