Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan empat langkah untuk menghadapi bencana kekeringan yang kini melanda wilayah Nusa Tenggara Barat.
"Langkah yang kami lakukan adalah penyiapan logistik bencana, penyiapan petugas perlindungan sosial, persiapan sarana dan prasarana, serta koordinasi dan kerja sama," kata Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik di Mataram, Kamis.
Baca juga: Sekitar 10 ribu hekatre lahan pertanian di NTB alami kekeringan
Ahsanul memaparkan langkah pertama penyiapan logistik bencana itu terdiri dari bantuan permakanan dan bantuan air bersih.
Dinas Sosial NTB menyalurkan bantuan makanan kepada masyarakat terdampak kekeringan, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan makanan akibat gagal panen.
Kemudian, distribusi air bersih ke lokasi yang hampir setiap tahun mengalami kekurangan air bersih karena dilanda kekeringan untuk kebutuhan memasak, minum, hingga mencuci.
Tahapan penyaluran air bersih dengan armada sebanyak empat unit mobil tangki air bersih adalah penganggaran, penilaian pemetaan lokasi wilayah kekeringan; pelaksanaan, koordinasi, dan kerja sama lintas sektor; serta evaluasi dan pelaporan.
"Selain distribusi air, penyiapan logistik lainnya berupa bantuan makanan diupayakan melalui bufferstok korban bencana dari Kementerian Sosial berupa paket makanan siap saji, paket keluarga, paket anak, termasuk beras," kata Ahsanul.
Baca juga: Potensi kekeringan di NTB pada musim kemarau kali ini diprediksi meluas
Dinas Sosial NTB menyiapkan petugas perlindungan sosial untuk membantu masyarakat dalam mengakses berbagai bentuk bantuan yang disediakan pemerintah maupun lembaga lainnya, termasuk peran relawan penanggulangan bencana.
Petugas juga melakukan pendataan dan penilaian terhadap kondisi masyarakat yang terdampak kekeringan untuk menentukan jenis dan jumlah bantuan yang dibutuhkan.
"Dari aspek persiapan sarana dan prasarana, kami menyiapkan keperluan kendaraan penanggulangan bencana terutama armada tanki air dan personil untuk mendukung kegiatan penanganan bencana kekeringan," ujar Ahsanul.
Dinas Sosial NTB berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk Dinas Sosial kabupaten/kota, lembaga terkait, dan masyarakat untuk menyusun aksi dalam menghadapi kekeringan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kekeringan di Nusa Tenggara Barat berpotensi meluas karena puncak musim kemarau masih berlangsung pada September 2024.
BMKG mengimbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien, serta mewaspadai terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan. Potensi kekeringan umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.
Baca juga: Delapan kabupaten di NTB berstatus siaga kekeringan
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspadai kekeringan meluas di wilayah NTB
Baca juga: Dinsos NTB distribusikan 355.000 liter air untuk warga terdampak kekeringan
Baca juga: Status darurat kekeringan ditetapkan di Lombok Tengah
Berita Terkait
Pemprov NTB lindungi penyandang disabilitas melalui penguatan hukum
Selasa, 27 Agustus 2024 15:13
Dana bansos PKH di NTB tersalurkan Rp450,94 miliar
Jumat, 12 Juli 2024 17:51
Terus bermunculan, Dinsos Lombok Tengah tertibkan PPKS di bulan Ramadhan
Rabu, 20 Maret 2024 12:44
Disnaker Mataram mengalokasikan Rp300 juta untuk pelatihan kerja
Rabu, 8 November 2023 17:07
NTB mendistribusikan 165 ribu liter air untuk warga terdampak kekeringan
Senin, 11 September 2023 20:18
Pemprov NTB menyiapkan lahan 20 are untuk relokasi warga terdampak abrasi
Sabtu, 31 Desember 2022 18:22
DPRD meminta Dinsos NTB cek alasan ribuan warga tak terima BLT BBM
Selasa, 4 Oktober 2022 16:29
Mahasiswa UIN Mataram diminta menjaga persatuan di tengah keberagaman
Selasa, 13 September 2022 20:09