Kolaborasi lintas pihak diperlukan ciptakan lingkungan aman

id Arifah Fauzi ,Arifatul Choiri Fauzi,Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,Ruang Bersama Merah Putih,mence

Kolaborasi lintas pihak diperlukan ciptakan lingkungan aman

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (tengah) saat kunjungan kerja ke Desa Watukebo Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/HO-KemenPPPA.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi tumbuh kembang anak.

"Kami ingin memastikan anak-anak di desa ini tumbuh dalam lingkungan yang aman. Ruang Bersama Merah Putih diharapkan menjadi simbol solidaritas dan penguatan perlindungan perempuan dan anak, melibatkan semua pihak, mulai dari keluarga hingga aparat pemerintah," kata Arifah Fauzi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: KPPPA optimistis parpol perkuat afirmasi keterwakilan perempuan

Hal itu dikatakannya saat kunjungan kerja ke Desa Watukebo Banyuwangi Jawa Timur. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak melalui inisiasi Ruang Bersama Merah Putih.

Arifah Fauzi menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menteri PPPA menekankan bahwa semangat "Anakmu adalah anakku, anak kita semua" perlu ditanamkan di setiap komunitas.

Baca juga: KemenPPPA inisiasi revisi UU PKDRT

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Arifatul Choiri Fauzi berdialog dengan masyarakat membahas kesiapan dan mekanisme pelaporan kekerasan di Desa Watukebo.

Desa tersebut bekerja sama dengan pihak seperti Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Satgas PPA. Desa ini juga memiliki Ruang Lindu, fasilitas khusus untuk perlindungan dan mediasi bagi korban kekerasan. Namun, sejumlah tantangan tetap ada, terutama dalam mendorong masyarakat lebih terbuka untuk melaporkan kasus kekerasan.

"Banyak yang masih enggan menyampaikan permasalahan, meskipun jaminan kerahasiaan telah dipastikan," ujar Arifah Fauzi.