Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi menegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan perdamaian dan resolusi konflik.
"Melibatkan perempuan di lembaga keamanan dan dalam pelayanan publik yang terkait keamanan adalah langkah strategis, yang tidak hanya memberdayakan perempuan, tetapi juga memperkuat stabilitas regional, pertumbuhan ekonomi, dan sinergi sosial di sekitar kita," ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan, di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakannya dalam seminar Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan bertema "Karir saya, perjalanan saya: Memberdayakan perempuan dalam perdamaian dan keamanan".
Baca juga: TNI pastikan KRI Diponegoro tetap patroli di Beirut
Menurutnya, keterlibatan perempuan tidak hanya memperkaya perspektif, tetapi juga menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan. Arifah Fauzi juga menyoroti pentingnya inklusi digital bagi perempuan pada era teknologi saat ini.
Menurut dia, meningkatkan akses dan kemampuan perempuan dalam teknologi dapat membuka peluang lebih besar untuk kontribusi mereka di berbagai sektor, termasuk keamanan dan perdamaian.
"Inklusi digital bagi perempuan menjadi aspek krusial untuk pemberdayaan ekonomi dan kemajuan masyarakat. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di kawasan Indonesia dan Australia. Saya percaya dengan semangat kerja sama antara Indonesia dan Australia, kita dapat terus mendorong peran aktif perempuan, khususnya di bidang perdamaian, keamanan, dan pelayanan publik," kata Menteri Arifah.
Baca juga: Presiden Prabowo bawa pesan perdamaian di KTT G20
Pihaknya pun mengajak para peserta untuk menjadikan seminar tersebut sebagai langkah awal untuk membangun kemitraan yang lebih erat dan mendorong pencapaian kesetaraan gender secara menyeluruh.
"Semoga apa yang kita diskusikan hari ini dapat menjadi inspirasi dan landasan kuat untuk menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan inklusif bagi semua," Menteri Arifah Fauzi.