Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalokasikan anggaran tak terduga untuk menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini menjangkiti hewan ternak di daerah tersebut.
"Kami komit dalam penanganan kasus PMK. Kami siapkan anggaran tak terduga," kata Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur Juaini Taofik dalam pernyataan di Mataram, Jumat.
Taofik menuturkan populasi ternak di Lombok Timur mencapai 150 ribu ekor. Oleh karena itu penanganan PMK menjadi isu krusial yang harus segera diatasi oleh pemerintah daerah agar tidak meluas.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Lombok Timur Hultatang mengatakan Lombok Timur sangat rentan terhadap penyebaran PMK karena daerah ini punya salah satu pasar hewan ternak terbesar di NTB.
Baca juga: Cegah PMK, Peternak di Lombok Timur diminta lapor jika ada hewan ternak sakit
Pergerakan hewan ternak di pasar hewan Lombok Timur datang dari seluruh wilayah kabupaten/kota di NTB, sehingga berpotensi menyebarkan wabah PMK.
Selain itu, menurutnya, cuaca saat ini juga menjadi faktor risiko yang dapat memicu penyebaran penyakit. Hewan ternak yang baru lahir belum mendapatkan imunitas, sehingga menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi.
"Kami temukan beberapa indikasi PMK, itu ditemukan di sejumlah kecamatan seperti Selong, Suela, Pringgasela, dan Sakra, rata-rata ditemukan tiga kasus,” kata Hultatang.
Baca juga: Bupati Lombok Timur ajak peternak dukung program vaksin PMK
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan meminta peternak untuk meningkatkan kesadaran agar mengurangi penularan penyakit tersebut.
Jika ada ternak yang sakit, kata dia, maka peternak harus segera melaporkan kepada petugas, jangan menunggu hingga kondisi memburuk.
"Kami tidak ingin lengah, meskipun situasi saat ini belum signifikan. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan adalah kunci untuk mengendalikan penyebaran PMK," kata Hultatang.
Pemkab Lombok Timur memperketat pengawasan hewan ternak di setiap desa, memberikan edukasi kepada peternak mengenai PMK, pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi, serta penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak, dan pemberian vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh ternak.
Baca juga: 70 ribu ternak di Lotim telah divaksin PMK
Baca juga: Ribuan ternak di Lotim terjangkit PMK
Baca juga: PMK mulai ditemukan di Lombok Timur