Mataram, 18/8 (ANTARA) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) Award 2009.
Penghargaan IMAC 2009 diserahkan langsung oleh Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan, yang didampingi Managing Editor BusinessWeek David S. Simatupang, dan diterima oleh Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G Wiryanata, di Auditorium Jakarta Theater Jakarta (12/08).
Selain penghargaan IMAC 2009, di ajang yang sama Telkom bahkan juga meraih penghargaan paling bergengsi sebagai “The Most Sustainable Corporate Image 2009”.
Jika penghargaan IMAC 2009 didasarkan pada survei yang diselenggarakan atas kerjasama Majalah BusinessWeek dan Frontier Consulting Group dan melibatkan 1.860 responden di Jakarta dan Surabaya, maka penghargaan sebagai “The Most Sustainable Corporate Image 2009” ditentukan oleh penilaian dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi dan konsultan, terhadap presentasi dan tanya jawab menyangkut strategi, implementasi dan program-program nominator dalam membangun keberlangsungan perusahaan.
Penjurian untuk anugerah “The Most Sustainable Corporate Image 2009” dilakukan pada tanggal 28 dan 29 Juli 2009 di Jakarta dengan mengacu pada empat dimensi penilaian: Performance (terkait kinerja perusahaan), Quality (mewakili atribut yang berhubungan kualitas produk, pelayanan dan inovasi), Attractiveness (berhubungan dengan kualitas karyawan perusahaan dan seberapa besar daya tarik perusahaan tersebut sebagai tempat bekerja), dan Responsibility (menggambarkan citra perusahaan yang berhubungan dengan kesadaran perusahaan terhadap lingkungan dan tanggungjawab sosial yang mereka perlihatkan), serta ditambah strategi komunikasi yang telah dilakukan perusahaan
Memotivasi
Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menyambut gembira diraihnya penghargaan IMAC 2009 dan anugerah “The Most Sustainable Corporate Image 2009” oleh Telkom. “Penghargaan ini akan semakin memotivasi seluruh manajemen dan karyawan Telkom untuk berprestasi lebih baik lagi di masa-masa mendatang,” ujarnya.
Telkom, demikian Eddy Kurnia, saat ini sebenarnya sedang dihadapkan pada kondisi persaingan yang sangat ketat serta perubahan lingkungan bisnis yang serba cepat. Ketika krisis keuangan global melanda, Telkom juga terkena imbasnya. Namun demikian, langkah-langkah strategis yang ditempuhnya, berhasil menjadikan perusahaan ini bukan saja tetap untung, tetapi juga tetap berada pada posisi terdepan di antara operator-operator telekomunikasi di Indonesia.
Upaya Telkom melakukan transformasi dari bisnis tradisionalnya ke bisnis berbasis TIME (Telecommunication, Information, Media, and Edutainment based services) dipandang oleh banyak kalangan sebagai langkah yang tepat dalam rangka menjaga kesinambungan daya saingnya.
Secara nyata, langkah-langkah strategis Telkom mulai menunjukkan hasil dengan tumbuhnya bisnis “New Wave” yang di Triwulan I 2009 mencapai 74,4% atau jauh melampuai pertumbuhan bisnis legacy (berbasis jaringan kabel) yang justru minus 6,2%.
Dari sisi keuangan, Telkom mulai membukukan hasil yang menggembirakan. Dibanding Triwulan I 2009, kinerja keuangan Telkom pada Triwulan II 2009 jauh lebih baik dan menyiratkan sinyal positif terkait dengan usaha manajemen perseroan dalam mengatasi imbas krisis ekonomi global maupun persaingan bisnis antaroperator telekomunikasi yang sangat ketat di tanah air.
Pendapatan operasi (operating revenues) tercatat Rp 15,97 triliun, atau tumbuh 8,6% dibanding pendapatan operasi Triwulan I 2009. Laba operasi (operating income) tercatat Rp 6,29 triliun atau tumbuh 18,9% dibanding pencapaian Triwulan I tahun yang sama. EBITDA (Earning Before Interests, Taxes, Depreciation, and Amortization) juga tumbuh 2,3% dari 58,3% pada Triwulan I 2009 menjadi 60,6% pada Triwulan II 2009.
Kinerja pertumbuhan pada indikator laba bersih (Net Income) adalah yang paling signifikan. Kalau pada Triwulan I 2009 Telkom hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2,46 triliun, maka pada Triwulan II 2009 nilai laba bersih yang berhasil dibukukan mencapai Rp 3,59 triliun, atau tumbuh 45,9%.
Sementara itu, kendati persaingan antaroperator berlangsung amat ketat, Telkom tetap mampu menjadi pemimpin pasar di semua lini bisnisnya (fixed wireline, fixed wireless, seluler, broadband, dan komunikasi data). Dari sisi operasional, kinerja Telkom terus tumbuh baik. Kecuali jumlah pelanggan wire line yang relatif stagnan (8,7 juta pelanggan), kinerja layanan Telkom yang lain sangat positif. Di samping 8,7 juta pelanggan telepon kabel, saat ini Telkom mengelola sekitar 13,5 juta pelanggan wireless (Flexi). Dengan demikian total jumlah pelanggan fixed lines mencapai lebih dari 22 juta.
Di segmen seluler, Telkom melalui anak perusahaannya Telkomsel memiliki tak kurang dari 76 juta pelanggan. Sedangkan pada segmen layanan broadband (Speedy), Telkom memiliki lebih dari 800 ribu pelanggan.
Anugerah IMAC 2009 memperpanjang deretan penghargaan yang diraih Telkom di tahun 2009, setelah sebelumnya Telkom juga memborong 5 (lima) penghargaan dari Majalah FinanceAsia yang berbasis di Hong Kong untuk kategori Best Managed Company, Best Corporate Governance, Best Investor Relations, Best Corporate Social Responsibilty, dan Most Committed to a Strong Dividend Policy; penghargaan sebagai The Best Best Outsourcing Partnership – Asia Pasific 2009 (Silver) dalam ajang Contact Center Asia Pasific Top Performer 2009 yang berlangsung di Hotel Rasa Sentosa, Singapura, 26 Juni 2009; dan masih banyak lagi penghargaan yang terkait dengan produk maupun perusahaan, di tingkat nasional maupun internasional. (*)