PLN membangun 97 SPLU di NTB

id PLN NTB,SPLU

PLN membangun 97 SPLU di NTB

Salah satu stasiun pengisian listrik umum (SPLU) yang dipasang PLN di sudut Kota Mataram, NTB. (Dok Humas PLN)

Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat telah membangun sebanyak 97 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Seluruh SPLU tersebut tersebar tidak hanya di Pulau Lombok, tetapi juga di Sumbawa dan Bima," kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah NTB, Chairuddin, di Mataram, Selasa.

Menurut dia, penyediaan fasilitas SPLU tersebut karena perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, motor maupun mobil listrik yang semakin diterima di Indonesia saat munculnya dukungan dari pemerintah.

"Saat ini kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi ini, PLN sudah menyiapkan SPLU dari jauh-jauh hari," ujarnya.

Ia mengatakan SPLU yang terpasang saat ini adalah menggunakan kWh meter prabayar dan menggunakan aplikasi SPLU mobile.

Sistem prabayar yang digunakan adalah sama dengan sistem yang ada sekarang. Masyarakat hanya perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui "Payment Point Online Bank", mesin anjungan tunai mandiri, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.

Untuk SPLU mobile, lanjut dia, aplikasi tersebut merupakan inovasi dari PLN NTB sebagai penyempurnaan untuk kemudahan penggunaan SPLU.

SPLU sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri.

SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh meter, sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh meter, dengan daya masing-masing bervariasi, mulai dari 5.500 VA sampai 7.700 VA.

"Diharapkan dengan adanya SPLU ini, masyarakat dapat lebih fleksibel untuk memperoleh akses listrik, kapanpun dan di manapun", ucap Chairuddin.

Ia menambahkan keberadaan SPLU akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan konsumen, termasuk kebutuhan pengisian energi kendaraan listrik di tempat umum.

"Penggunaan kendaraan listrik di NTB mungkin masih dalam tahap promosi dan sosialisasi, tapi kami sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan untuk proses _charging_ listriknya ," ujarnya.

Di NTB sendiri, kata dia, sebagian besar SPLU saat ini dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL).

"Keberadaan SPLU ini pastinya akan sangat bermanfaat bagi para PKL ataupun UMKM yang membuka _stand_ di tempat umum. Mereka tidak perlu lagi menyalakan genset dan pastinya akan mengurangi biaya operasional setiap harinya," kata Chairuddin.

Pewarta :
Editor: Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.