ITDC menyesalkan pemadaman listrik di Lombok

id ITDC,KEK Mandalika,Lombok,NTB,MotoGP Mandalika,Pariwisata NTB

ITDC menyesalkan pemadaman listrik di Lombok

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer (ketiga kanan) bersama CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta (ketiga kiri) saat meninjau lokasi pembangunan sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nur Imansyah/dok).

Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), menyayangkan pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Pemadaman listrik bergilir di Pulau Lombok berdampak terhadap masyarakat. Pemadaman listrik tidak hanya berdampak pada konsumen residensial atau perumahan, tetapi juga sektor usaha, salah satunya sektor pariwisata," kata Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Mataram, Sabtu.

Ia menjelaskan, ITDC sangat tergantung dengan ketersediaan listrik di NTB untuk membangkitkan sektor pariwisata.

"Sebagai BUMN yang ditugaskan menjadi agen pembangunan melalui sektor pariwisata di Lombok, khususnya di Mandalika, ITDC sangat bergantung ketersediaan suplai listrik yang stabil dan dapat diandalkan," ujarnya.

Abdulbar mengatakan, dengan rencana balap MotoGP 2021 di Mandalika maka harus dibarengi dengan kelancaran suplai listrik di Lombok, sehingga pemadaman bergilir tidak berdampak pada sektor pariwisata ke depan.

"Dengan hadirnya ajang balap terpopuler di dunia MotoGP tahun 2021 di Street Sirkuit Mandalika, ITDC dituntut memastikan kelancaran penyelenggaraan, yang sangat tergantung tenaga listrik dari PLN," ujarnya.

Pihak ITDC, dikatakannya sudah melayangkan surat keberatan kepada PLN terhadap pemadaman listrik bergilir tersebut.

"Sudah kita sampaikan protes sebagai pelanggan," ungkapnya.

Kendati demikian dia yakin PLN NTB dapat mengatasi gangguan listrik di Pulau Lombok secepatnya.

"ITDC berharap dan yakin pemadaman listrik akan segera ditangani oleh PLN demi kebaikan semua," katanya.

Sebelumnya, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Dony Noor Gustiarsyah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan menyusul kondisi kelistrikan di NTB.

Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 270 Mega Watt (MW), dengan beban puncak mencapai 259 MW. Dengan adanya pemeliharaan pembangkit dan menurunnya kemampuan beberapa pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) membuat daya mampu sistem kelistrikan Lombok saat ini hanya sebesar 223 MW, sehingga Lombok memiliki defisit daya listrik sebesar 36 MW.

Beberapa upaya yang dilakukan PLN untuk memenuhi kebutuhan daya listrik, antara lain dengan mempercepat pengoperasian PLTMGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW. PLTMGU Lombok Peaker direncanakan dapat memperkuat sistem kelistrikan Lombok pada akhir Desember 2019.

Selain itu, PLN juga mempercepat proses pemeliharaan beberapa unit pembangkit yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ampenan, dan PLTD Paokmotong, yang saat ini sedang memasuki masa pemeliharaan.

"Pemeliharaan ini terpaksa kami lakukan untuk menghindari kerusakan yang aan menyebabkan pemadaman meluas. Kami akan berupaya maksimal, 24 jam lakukan pemeliharaan agar pembangkit yang ada bisa secepatnya kembali memasok listrik," katanya.