PONDOK PESANTREN LOMBOK DUKUNG PROGRAM UNGGULAN PEMERINTAH

id



          Mataram, (ANTARA) - Pengelola pondok pesantren di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlibat aktif dalam mendukung kesuksesan program unggulan yang diterapkan pemerintah baik pusat maupun daerah.  
    "Kami selalu terlibat aktif mendukung program pemerintah, terutama membantu menjelaskan agar masyarakat memahami program unggulan pemerintah itu," kata Ketua Forum Pondok Pesantren (FPPP) NTB, Tuan Guru Haji (TGH) Syafwan Hakim, dalam pertemuan silaturahmi dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, di Kediri, Lombok Barat (14/3).

         Syafwan Hakim yang juga Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Kabupaten Lombok Barat, yang dikunjungi Mensos itu, mengatakan, di masa lalu, Kementerian Sosial (Kemsos) melibatkan pondok pesantren untuk menyosialisasikan berbagai program pembangunan sosial.  
    Dalam jalinan kerja sama itu, pihak pondok pesantren melibatkan dai lapangan untuk membantu petugas kemsos menjelaskan program pembangunan sosial itu.

         "Dai lapangan kami sebar ke berbagai lokasi hingga pelosok desa dan itu berlangsung bertahun-tahun hingga dai itu beranak binak di pemukiman terpencil itu," ujarnya.

         Di masa kini, kata TGH Syafwan, dai lapangan itu membantu menyukseskan program unggulan Gubernur NTB, KH. M. Zainul Majdi, yakni Bumi Sejuta Sapi (BSS) pada tahun 2012.

         "Dai lapangan di berbagai pelosok desa terlibat aktif membantu menjelaskan program BSS itu, bahkan mendorong masyarakat ikut memelihara ternak untuk peningkatan kesejahteraan keluarga," ujarnya.

          Terkait peran pondok pesantren itu, TGH Syafwan berharap mensos dapat melibatkan pada dai lapangan itu dalam penerapan berbagai program pembangunan sosial di masa kini.

          Mensos Salim Segaf, pada kesempatan itu, langsung menanggapi harapan Ketua FPPP NTB itu dengan mengatakan, peran pondok pesantren dalam memberantas kemiskinan patut diacungi jempol.

          Proses penyadaran di pondok pesantren, tergolong manjur karena disertai didikan keagamaan.

          "Marilah kita bergandengan tangan dan saling bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan saudara-saudari kita yang nasibnya kurang beruntung. Pemerintah di garda depan dan berbagai elemen masyarakat mendukungnya," ujarnya.(*)