TURIS BERBAUR DENGAN RIBUAN WARGA LOMBOK RAYAKAN PERANG TOPAT

id perang topat, turis, lombok , pura lingsar

TURIS BERBAUR DENGAN RIBUAN WARGA LOMBOK RAYAKAN PERANG TOPAT

Mataram, 12/12 (ANTARA) - Puluhan turis mancanegara berbaur dengan ribuan warga etnis Sasak (Lombok) dan umat Hindu dalam perayaan 'perang topat' (saling lempar dengan ketupat) yang dilaksanakan di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore.

{jpg*2}Para wistawan mancanegara tersebut berbaur bersama warga yang melaksanakan ritual perang topat, bahkan mereka telibat langsung saling lempar dengan ketupat dan beberapa diantara mereka mengenakan pakaian adat Sasak Lombok.

Upacara keagamaan yang dirayakan di Pura Lingsar itu merupakan pencerminan dari kerukunan umat beragama di Lombok. Pura Lingsar tempat berlangsungnya perang topat adalah pura terbesar peninggalan Kerajaan Karangasem di Lombok.

Prosesi perang topat dimulai dengan mengelilingkan sarana persembahyangan seperti layaknya 'murwadaksina' dan prosesi ini didominasi masyarakat Sasak, namun beberapa tokoh Hindu yang ada di Lombok juga tampak dalam prosesi itu.

Dengan menggunakan pakaian khas Sasak (lambung) bagi masyarakat Sasak dan pakaian persembahyangan umat Hindu ala Bali, mereka tampak berbaur dengan damai. Sikap toleran dan kesetaraan antarsuku begitu tampak dalam upacara tersebut.

Sarana persembahyangan seperti kebon odeq, bung ditempatkan di dalam Kemaliq. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan perang topat, bertepatan dengan rorok kembang waru atau gugur bunga waru, yakni sekitar pukul 17.30 menjelang tenggelamnya sinar matahari.

{jpg*3}Perang topat merupakan rangkaian dari pelaksanaan upacara pujawali. Upacara ini dihajatkan sebagai ungkapan suksma (terima kasih) umat manusia kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keselamatan, sekaligus mohon berkah.

Topat yang dipergunakan sebagai sarana perang-perangan disimbolkan sebagai berkah, karena itu topat yang digunakan untuk saling lempar diambil oleh warga khususnya yang berprofesi sebagai petani untuk ditaburkan di sawah dengan maksud agar lahan pertanian mereka subur, sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

Upacara perang topat di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar dihadiri Wakil Gubernur NTB, Ir. Badrul Munir dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Lalu Gita Aryadi dan sejumlah pejabat lainnya. Pada acara tersebut Badrul Munir melempar ketupat pertama sebagai isyarat dimulainya acara saling lempar yang merupakan acara puncak perang topat.(*)

Teks Foto:
1. Turis mancanegara berbaur dengan ribuan warga etnis Sasak (Lombok) rayakan 'Perang Topat'.
2. Saling melempar ketupat.
Foto: Masnun AntaraMataram.com