TELUK SALEH DIKEMBANGKAN MENJADI KAWASAN MARITIM TERPADU

id


          Mataram, 4/5 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat hendak mengembangkan Teluk Saleh, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, menjadi kawasan industri maritim terpadu.

         Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Badrul Munir, di Mataram, Rabu, mengatakan, rencana pengembangan Teluk Saleh menjadi kawasan industri maritim terpadu itu sudah diprogramkan untuk beberapa tahun anggaran.

         "Rencana tata ruangnya sudah dibuat, tinggal bagaimana mengisi ruang pengembangan kawasan industri maritim terpadu itu," ujarnya saat memimpin lokakarya yang mengedepankan konsep pembangunan kelautan dan perikanan sebagai sumber kemajuan dan kesejahteraan masyarakat NTB.

         Lokakarya itu juga dihadiri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof DR Rokhmin Dahuri MS, dan sejumlah peneliti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

         Badrul mengatakan, pengembangan Teluk Saleh itu merupakan bagian dari upaya mengoptimalisasi potensi ekonomi di kawasan selatan NTB.

         "Bukan hanya Teluk Saleh yang akan ditata, tetapi juga Teluk Awang dan daerah lainnya di kawasan selatan itu," ujarnya.

         Teluk Saleh meliputi wilayah perairan Empang, Plampang, Lape/Lopok dan Moyo Hilir di Kabupaten Sumbawa. Sebagian wilayah Teluk Saleh berada di Kecamatan Manggelawa dan Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu.

         Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB H M Ali Syahdan, mengatakan, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan potensi Teluk Saleh untuk menggerakan perekonomian daerah.

         Dinas Kelautan dan Perikanan NTB juga menggandeng Fakultas Perikanan Universitas 45 Mataram dalam penyusunan Kawasan Perencanaan dan Pengelolaan (KPP) Perairan guna menata pengelolaan perikanan di perairan Teluk Saleh.

         KPP Teluk Saleh itu dipandang penting untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian sumber daya perikanan.

         Perairan Teluk Saleh merupakan salah satu kawasan perairan yang memiliki potensi bagi pengembangan pelestarian sumber daya perikanan.

         Teluk Saleh di sekitar Kecamatan Manggelawa dan Kecamatan Kempo, Dompu, misalnya, cocok untuk pengembangan berbagai komoditi kelautan, seperti budidaya rumput laut, budidaya ikan kerapu, dan komiditi penting lainya seperti ikan flagis kecil dan besar, lemuru, hiu, lumba - lumba hingga beragam terumbu karang.

         Namun, masih sedikit masyarakat yang memanfaatkan sumber daya laut itu dan masih tradisional. Warga Pulau Bajo, Soro, Lara, dan Napa telah membudidayakan rumput laut, namun belum menjadikan sebagai usaha andalan.

         "Perlunya peran serta semua pihak sangat diperlukan, agar potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan hingga masa mendatang," ujarnya. (*)