Balangan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mengimbau warga untuk berperilaku hidup sehat dan bersih serta menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, guna menekan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Memang akhir-akhir ini kasus DBD cukup meningkat terbukti dari Januari sampai Mei 2023 ini sudah ada 31 kasus, dibandingkan sepanjang tahun 2022 hanya ada 20 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Balangan Siti Raudah di Paringin, Rabu.
Dia menuturkan dengan cuaca tidak menentu ditambah lingkungan sekitar warga yang terdapat banyak genangan air, hal itu memicu perkembangbiakan nyamuk secara cepat. Dia berpesan kepada warga untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar, dimulai dari lingkungan rumah sendiri jangan sampai terdapat genangan-genangan air karena hal tersebut dapat menjadi sarang nyamuk.
Apabila terdapat kasus DBD, katanya, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat akan melakukan penyelidikan epidemiologi terlebih dahulu kemudian melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas/daur ulang (3M Plus). “Apabila ada kasus DBD kami akan melakukan penyelidikan epidemiologi dulu, lalu pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus serta pilihan terakhir yaitu 'fogging' (pengasapan),” ujar dia.
Dia menjelaskan kalau ada warga yang mengalami gejala-gejala DBD, di antaranya demam, nyeri, pusing, hingga yang paling parah mimisan dan BAB berdarah, langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditindaklanjuti, dan jangan sampai didiamkan selama berhari-hari.
Raudah mengajak warga bersama-sama menjaga lingkungan rumah agar selalu bersih, tidak ada genangan-genangan air, karena berawal dari genangan air tersebut nyamuk akan hidup di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel sumbangsih pemikiran penyusunan Perpres
Baca juga: Kalsel berjuang tingkatkan Index olahraga
Sebanyak 31 kasus DBD tersebar di sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Balangan, yaitu Kelurahan Paringin Kota enam kasus, Kelurahan Batu Piring lima kasus, Kelurahan Paringin Timur empat kasus. Selain itu, di Desa Bungin dan Banua Hanyar masing-masing tiga kasus, Desa Tanah Habang Kanan dua kasus, serta Desa Batu Merah, Sirap, Layap, Mangkayahu, Halong, Hauwai, Batumandi dan Sungai Awang, masing-masing satu kasus.
“Memang akhir-akhir ini kasus DBD cukup meningkat terbukti dari Januari sampai Mei 2023 ini sudah ada 31 kasus, dibandingkan sepanjang tahun 2022 hanya ada 20 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Balangan Siti Raudah di Paringin, Rabu.
Dia menuturkan dengan cuaca tidak menentu ditambah lingkungan sekitar warga yang terdapat banyak genangan air, hal itu memicu perkembangbiakan nyamuk secara cepat. Dia berpesan kepada warga untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar, dimulai dari lingkungan rumah sendiri jangan sampai terdapat genangan-genangan air karena hal tersebut dapat menjadi sarang nyamuk.
Apabila terdapat kasus DBD, katanya, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat akan melakukan penyelidikan epidemiologi terlebih dahulu kemudian melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas/daur ulang (3M Plus). “Apabila ada kasus DBD kami akan melakukan penyelidikan epidemiologi dulu, lalu pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus serta pilihan terakhir yaitu 'fogging' (pengasapan),” ujar dia.
Dia menjelaskan kalau ada warga yang mengalami gejala-gejala DBD, di antaranya demam, nyeri, pusing, hingga yang paling parah mimisan dan BAB berdarah, langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditindaklanjuti, dan jangan sampai didiamkan selama berhari-hari.
Raudah mengajak warga bersama-sama menjaga lingkungan rumah agar selalu bersih, tidak ada genangan-genangan air, karena berawal dari genangan air tersebut nyamuk akan hidup di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel sumbangsih pemikiran penyusunan Perpres
Baca juga: Kalsel berjuang tingkatkan Index olahraga
Sebanyak 31 kasus DBD tersebar di sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Balangan, yaitu Kelurahan Paringin Kota enam kasus, Kelurahan Batu Piring lima kasus, Kelurahan Paringin Timur empat kasus. Selain itu, di Desa Bungin dan Banua Hanyar masing-masing tiga kasus, Desa Tanah Habang Kanan dua kasus, serta Desa Batu Merah, Sirap, Layap, Mangkayahu, Halong, Hauwai, Batumandi dan Sungai Awang, masing-masing satu kasus.