Bima, NTB (ANTARA) - Sejumlah ruangan dan fasilitas SMPN 2 Ambalawi, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdampak bencana banjir bandang hingga kini belum bisa digunakan untuk aktivitas belajar dan mengajar.
"Satu ruangan kelas hancur total dan dua ruangan lainnya terendam air," ungkap Kepala SMPN 2 Ambalawi, Sutomo saat diwawancara ANTARA di Wera, Minggu.
Menurutnya, kondisi ini menjadi kendala proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan aktivitas sekolah karena meja dan bangku tertutup material banjir.
"Sudah hampir seminggu aktivitas KBM sekolah dihentikan. Namun, guru dan siswa tetap masuk untuk membersihkan sekolah," jelasnya.
Selain itu, kata Sutomo, mushalla dipenuhi tanah dan lapangan sekolah dipenuhi tanah juga kerikil.
"Mushallah dan lapangan sama sekali tidak bisa dipakai, karena ditutupi tanah bercampur pasir dan batu," paparnya.
Baca juga: Ruangan dan halaman SMPN 2 Ambalawi Bima terdampak banjir
Lebih lanjut, ia menuturkan, baru hari ini beberapa ruangan dan mushalla bisa dibersihkan.
"Hari ini kami dibantu sejumlah relawan dari Muhammadiyah, TNI, gabungan guru dan siswa. Alhamdulillah, ruangan sekolah dan mushallah sudah bisa dipakai," papar Sutomo.
"Insya Allah hari Senin sudah bisa kita pakai untuk KBM," sambungnya.
Baca juga: Bupati Bima: Sejumlah rumah yang hanyut terbawa arus banjir direlokasi
Pada kesempatan itu, Kepala Sekolah berterima kasih kepada pihak yang telah membantu.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada relawan Muhammadiyah, TNI, sejumlah guru dan siswa yang telah membantu kami," katanya.
Pantauan ANTARA, satu ruangan yang rusak dipenuhi material bangunan itu jebol jendela dan pintunya. Beberapa meja dan bangku tertimbun tanah dan batu.
Sementara dua ruangan belajar rata tembok-nya dengan tanah. Sisi lain, lapangan sekolah tersebut dipenuhi tanah, batu dan air hingga saat ini.
Diketahui, sekolah ini terkena dampak banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ambalawi dan Wera, Minggu (2/2). Banjir yang telah menelan 8 korban jiwa ini juga merusak sejumlah fasilitas jalan jembatan, rumah dan sekolah.
Baca juga: Pencarian empat korban hilang banjir bandang Bima diperpanjang tiga hari
Baca juga: Bupati Bima pastikan rehabilitasi menyeluruh infrastruktur terdampak banjir