BERBAGAI PERSIAPAN SAMBUT WAISAK DI BALI

id

 


Denpasar (ANTARA) - Umat Budha di Bali melakukan berbagai kegiatan dan persiapan menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2554 tahun 2010 yang puncaknya jatuh hari Jumat (28/5) pukul 07.07 Wita.

"Kegiatan tersebut antara lain kebersihan lingkungan, kunjungan sosial ke panti asuhan dan kegiatan donor darah menyusul," kata Ketua Yayasan Dharma Semadi Vihara Dharmayasa Kuta, Hindra Suarlin, di Denpasar Kamis.

Ia mengatakan, berbagai kegiatan sosial yang melibatkan umat Budha tersebut telah dilaksanakan dan kini sedang melakukan persiapan untuk menyambut Hari Waisak.

Perayaan detik-detik waisak ditandai dengan meditasi dan persembahyangan Waisak Santuti Cita. Kegiatan ritual di Vihara Dharmayasa akan dimulai Sabtu pagi, sementara kegiatan di masing-masing rumah tangga mulai Kamis malam (27/5).

Menjelang detik-tetik peringatan Waisak diawali dengan "Pradiksa", yakni umat mengelilingi patung Budha dengan arah berlawanan jarum jam.

Perayaan selain melibatkan sekitar 500 warga perkumpulan umat Budha setempat, tidak tertutup kemungkinan wisatawan dalam dan luar negeri yang sedang menikmati liburan di Pulau Dewata.

Perayaan kali ini dilakukan secara sederhana dan khidmat yang dipimpin oleh Biku Suci Rana Dharmayana.

Lewat perayaan Hari Suci Waisak, umat Budha memohon agar berkah Waisak membawa Bangsa Indonesia keluar dari berbagai kesulitan, meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan (Menyama Braya) serta menghindari perbuatan yang tidak pantas, apalagi melanggar hukum.

Selain itu mampu memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada seluruh umat manusia di dunia, khususnya masyarakat Bali. Lewat perayaan Waisak umat Budha menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehidupan yang telah dinikmati.

Hal lain yang tidak kalah penting, lewat perayaan Waisak dapat merenungkan atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk dapat diperbaiki pada kehidupan masa mendatang.

Perayaan Waisak mengandung tiga makna penting meliputi memperingati kelahiran, kejayaan dan meninggalnya sang Budha Siddartha Gautama.

Umat manusia tidak mengetahui secara pasti puncak kejayaan dalam kehidupannya. Oleh sebab itu lewat perayaan Waisak umat Budha memohon ampun atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dan dianugrahi kehidupan yang lebih baik dan terhindar dari marabahaya, harap Hindra Suarlin. (*)