Infeksi COVID-19 terjadi di 34 provinsi di Indonesia, NTB 25 kasus positif

id Corona,covid-19, jumlah kasus di indonesia,penanganan corona,virus corona,corona,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Infeksi COVID-19 terjadi di 34 provinsi di Indonesia, NTB 25 kasus positif

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, Jumat (10/4/2020) (ANTARA/Suwanti)

Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melaporkan virus corona jenis baru telah menginfeksi 34 provinsi di Indonesia setelah Gorontalo mencatat satu kasus sehigga total kasus positif sebanyak 3.512 per Jumat (10/4).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, Jumat, mengatakan sebanyak 282 pasien sembuh dan 306 orang meninggal dunia.

"Ada penambahan kasus positif baru sebanyak 219 kasus sehingga total menjadi 3.512 kasus, sementara yang sembuh bertambah 30 pasien dan angka kematian 26 kasus," kata Achmad Yurianto.

Baca juga: Positif COVID-19 di NTB bertambah kembali menjadi 21 orang

Pada Kamis (9/4) tercatat 3.293 kasus positif COVID-19 dengan 252 pasien sembuh dan 280 pasien lainnya meninggal dunia.

DKI Jakarta masih menjadi episentrum wabah di Indonesia dengan catatan kasus sekitar 50 persen dari jumlah nasional, yakni sebanyak 1.753 kasus infeksi dan 154 kasus kematian.

Dalam kurun waktu 24 jam, dilaporkan sebanyak 47 orang terinfeksi dan 12 pasien meninggal dunia di Jakarta, mengingat angkanya per hari kemarin masing-masing 1.706 kasus positif COVID-19 dan 142 kasus kematian.

Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan tersebut juga terlihat bahwa penambahan kasus terbanyak selanjutnya terjadi di Jawa Timur dengan 33 kasus baru dan Sulawesi Selatan dengan 29 kasus baru.

Kemudian di Banten dan Jawa Barat dengan penambahan masing-masing sebanyak 25 dan 12 kasus baru.

Berikut rincian total kasus positif COVID-19 di Indonesia yaitu Aceh lima kasus, Bali 75 kasus, Banten 243 kasus, Bangka Belitung tiga kasus, DI Yogyakarta 41 kasus, DKI Jakarta 1.753 kasus, Jambi dua kasus.

Jawa Barat 388 kasus, Jawa Tengah 144 kasus, Jawa Timur 256 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 24 kasus, Kalimantan Selatan 29 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 21 kasus, NTB 25 kasus, Sumatera Selatan 21 kasus, Sumatera Barat 31 kasus, Sulawesi Utara 13 kasus, Sulawesi Tenggara 15 kasus, Sulawesi Selatan 167 kasus, Sulawesi Tengah 14 kasus dan Sumatera Utara 59 kasus.

Selanjutnya di Lampung 20 kasus, Riau 13 kasus, Maluku Utara dua kasus, Maluku tiga kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 38, Sulawesi Barat tiga kasus, NTT satu kasus serta Gorontalo satu kasus.