Mataram (ANTARA) - Pasien positif virus Corona atau jenis baru COVID-19 di Nusa Tenggara Barat bertambah 11 orang sehingga secara keseluruhan jumlahnya menjadi 21 orang.
"Kami telah menerima konfirmasi 11 PDP positif COVID-19. Terdiri dari 6 orang PDP positif yang sudah diumumkan di website gugus tugas nasional, dan 5 orang sudah mendapat notice dari pusat namun belum diumumkan di website gugus tugas nasional," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Kamis.
Baca juga: Total positif COVID-19 jadi 3.293 kasus, diantaranya 16 kasus di NTB
Sekda menyebutkan, kesebelas pasien baru positif COVID-19 itu, yakni pasien nomor 11, berinisial N, laki-laki usia 65 tahun, penduduk Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit COVID-19 dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 tidak pernah dan saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Tanjung dalam kondisi baik.
Selanjutnya, pasien nomor 12, berinisial Ny. FBM, perempuan usia 38 tahun, penduduk Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit COVID-19, namun memiliki riwayat kontak dengan orang yang baru pulang dari daerah terjangkit COVID-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Kemudian, pasien nomor 13, berinisial LAB, laki-laki usia 54 tahun, penduduk Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit COVID-19 dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda Narmada dalam kondisi baik.
Pasien nomor 14, berinisial RM, laki-laki usia 68 tahun, penduduk Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Dalam 14 hari sebelum sakit, pasien memiliki riwayat kontak erat dengan pasien nomor 04. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dalam kondisi baik.
Pasien nomor 15, berinisial MA, laki-laki usia 51 tahun, penduduk Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit COVID-19 dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak ada. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dalam keadaan baik.
Pasien nomor 16, berinisial Ny. SL perempuan usia 59 tahun, penduduk Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Riwayat bepergian ke daerah terjangkit COVID-19 tidak pernah. Pasien memiliki kontak erat dengan pasien nomor 14. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dalam keadaan baik.
Pasien nomor 17, berinisial Ny. KP perempuan usia 54 tahun, penduduk Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke luar NTB namun suami memiliki riwayat bepergian ke Bali dalam 14 hari terakhir sebelum pasien sakit. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di RSUD NTB dalam kondisi baik.
Pasien nomor 18, berinisial YRW laki-laki usia 55 tahun, penduduk Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 nomor 04. Riwayat bepergian ke luar NTB selama 14 hari sebelum sakit tidak pernah. Pasien meninggal setelah dirawat di RSUD Kota Mataram.
Pasien nomor 19, berinisial AS, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 tidak pernah. Saat ini kondisinya baik
Pasien nomor 20, berinisial MZ, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19 dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 tidak pernah. Saat ini dalam kondisi baik.
Pasien nomor 21, berinisial D, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Monjok, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien nomor 05. Saat ini tinggal di Wisma Nusantara untuk karantina dan dalam kondisi baik.
"Dengan adanya tambahan 11 kasus terkonfirmasi ini, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sampai hari ini sebanyak 21 orang. Dua orang meninggal dunia. Dua orang telah sembuh dan telah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan 17 orang masih dalam perawatan dengan kondisi klinis semakin membaik, menunggu hasil tes negatif 2 (dua) kali untuk bisa dipulangkan," jelasnya.
"Untuk mencegah penularan lebih lanjut, petugas kesehatan terus melakukan penelusuran (contact tracing) terhadap semua orang yang pernah melakukan kontak dengan seluruh pasien terkonfirmasi positif COVID-19," sambungnya.
Menurutnya, dengan telah tersedianya peralatan Laboratorium Biomedis RSUD Provinsi NTB, yang diberi kewenangan oleh Kemenkes RI untuk melakukan pemeriksaan swab atau sampel COVID-19 secara mandiri, maka pemeriksaan terhadap hasil sampel saat ini tidak perlu lagi dilakukan di Surabaya. Dengan demikian saat ini NTB bisa mengetahui hasil lab dengan lebih cepat.
Dengan hasil tes laboratorium yang semakin cepat, maka pasien yang terkonfirmasi COVID-19 bisa semakin banyak.
"Dengan informasi ini maka kita semua bisa semakin tanggap melakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan bersama. Selain itu pasien yang terkonfirmasi positif juga dapat segera diberi tindakan penanganan medis yang tepat dan sesuai, sehingga segera sembuh dan bisa dipulangkan," imbuhnya.
Sementara itu, hingga Kamis ini jumlah pasien dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di NTB sebanyak 112 orang. Dengan rincian 44 PDP masih dalam status pengawasan, sedangkan 68 PDP dinyatakan selesai dalam pengawasan/sembuh.
Jumlah PDP yang meninggal sebanyak 9 orang, terdiri dari dua orang positif COVID-19 dan tujuh orang negatif. Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3.315 orang. 1.797 orang masih dalam pemantauan dan sisanya 1.518 orang dinyatakan selesai dalam pemantauan.
"Diharapkan kepada semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang. Keberhasilan pencegahan penularan Covid-19 sangat bergantung dari kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, memakai masker jika terpaksa keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sesering mungkin terutama sebelum makan atau menyentuh wadah makanan, dan menjaga jarak jika berkomunikasi minimal dua meter," katanya.