RSUD Mataram memberikan layanan kesehatan di rumah pasien COVID-19

id rsdu,covid,mataram

RSUD Mataram memberikan layanan kesehatan di rumah pasien COVID-19

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelayanan kesehatan di rumah pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk memantau dan memastikan perkembangan kesehatan pasien.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra, di Mataram, Rabu mengatakan pelayana kesehatan di rumah (home care) bagi pasien COVID-19 dilakukan sejak terjadinya lonjakan pasien positif baru COVID-19, setelah libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Setiap hari, tim home care turun ke rumah pasien COVID-19 memantau secara ketat kondisi dan perkembangannya, sekaligus memastikan mereka benar-benar isolasi di rumah dan memberikan suplemen," katanya.

Untuk saat ini, katanya, pihaknya menangani sekitar 30 pasien positif COVID-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Mereka itulah yang dipantau ketat oleh tim home care kami. Pelayanan home care bagi pasien COVID-19 kami berikan gratis," katanya.

Sementara dari data terakhir sebanyak 140 pasien COVID-19 di Mataram yang masih dalam perawatan, katanya, selain ada yang melakukan isolasi mandiri karena dalam kondisi baik, ada juga yang dirawat di rumah sakit pemerintah dan swasta karena mengidap komorbid.

"Kalau di RSUD Mataram, saat ini kami merawat 11 pasien COVID-19. Dengan lonjakan kasus ini, kapasitas ruang isolasi kami masih memungkinkan sebab untuk pasien COVID-19 kami siapkan 50 tempat tidur," katanya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Mataram, Rabu (13/1/2021) pukul 12.00 Wita, tercatat jumlah pasien COVID-19 sebanyak 1.527 orang, masih dalam perawatan 140 orang, kemudian 1.289 orang sembuh dan 98 meninggal.

Sementara terkait dengan kebutuhan untuk pengamanan pasien COVID-19 dan antisipasi terjadinya kericuhan ketika ada pasien COVID-19 yang meninggal dengan membuat posko keamanan, menurut dia, hal itu belum terlalu mendesak.

"Sejauh ini, kasus-kasus penanganan pasien masih bisa kita tangani dan kondisi cukup kondusif. Jadi untuk pembuatan pos pengamanan saat ini belum mendesak," ujar dr Jack, begitu Dirut RSUD Mataram ini akrab disapa.