Ribuan warga di Mandalika menyerbu vaksinasi presisi merdeka

id NTB,Mandalika,Vaksinasi COVID-19,Lombok

Ribuan warga di Mandalika menyerbu vaksinasi presisi merdeka

Holly Catrin warga negara Australia menerima suntikan vaksin COVID-19 dalam kegiatan vaksinasi massal presisi merdeka yang diinisiasi Polda NTB bersama TNI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (21/8/2021). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Sebanyak 3.000 pelaku wisata, wisatawan dan masyarakat umum yang tinggal di lingkar Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyerbu kegiatan vaksinasi presisi merdeka yang diinisiasi Polda NTB bersama TNI.

Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan kegiatan vaksinasi dilaksanakan untuk membantu upaya pemerintah mempercepat proses vaksinasi COVID-19, terlebih di destinasi wisata.

"Jadi selain menjaga keamanan dan ketertiban, tugas Polri dan TNI itu menjadi pelindung masyarakat, salah satu bentuknya melalui pemberian vaksinasi kepada masyarakat," ujarnya di sela kegiatan vaksinasi di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu.

Menurut Kapolda, sebagai Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) Mandalika, tidak lama lagi menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Superbike (WSBK) pada 12-14 Nopember 2021, sehingga pemberian vaksinasi kepada masyarakat mutlak dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunty).

"Kita ingin Mandalika ini menjadi destinasi ecogreen untuk wisatawan, sama seperti di destinasi wisata lain di NTB," ujarnya.

Kegiatan vaksinasi presisi merdeka yang diinisiasi Polri bersama TNI ini dipantau langsung Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Bupati Lombok Tengah H Pathul Bahri dan disaksikan secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menegaskan, perhelatan WSBK Nopember mendatang harus sukses terselenggara. Karena itu, program vaksinasi massal dengan pola kolaborasi seperti ini akan mempercepat capaian vaksinasi

"Mudah-mudahan target kita 70 persen untuk Mandalika bisa terwujud," ujarnya.

Zulkieflimansyah menyatakan, gerakan vaksinasi tersebut juga ikhtiar untuk menyudahi pandemi COVID-19.

"Kalau vaksin terlaksana dengan baik maka akan menumbuhkan optimisme untuk pelaksanaan WSBK," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah pusat mendukung penuh program vaksinasi massal sektor pariwisata terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang tengah bersiap menggelar kegiatan internasional WSBK pada 12 - 14 Nopember 2021.

"Karena WSBK, kita harus punya kepastian jumlah vaksin yang tersedia, karena kita ingin sukses. Untuk saya sudah koordinasikan dengan Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN untuk meminta tambahan vaksin," ujarnya.

Menurut Sandiaga, jumlah pelaku wisata yang sudah tervaksinasi di NTB mencapai 200 ribu orang dari total target mencapai 400 ribu orang. Sedangkan, droping vaksin terbesar berada di lingkar KEK Mandalika.

"Saya optimis capaian vaksinasi bisa memuluskan gelaran WSBK di Mandalika," katanya.

Vaksinasi presisi merdeka bertajuk Mandalika Go Green digelar di tiga titik di KEK Mandalika. Selain itu pada saat bersamaan tiga desa yakni Desa Mertak, Prabu dan Desa Tumpak di Kecamatan Kuta, Lombok Tengah melakukan vaksinasi massal.

Target lima kecamatan dengan populasi 1,098 juta, baru tervaksinasi 600 ribu orang. Sedangkan di Kabupaten Lombok Tengah capaian vaksinasinya baru 10,94 persen. Untuk vaksin pertama sebesar 83.990 orang dan vaksin kedua 38.990 ribu orang.

Holly Catrin warga negara Australia yang telah enam tahun bermukim di sekitar Mandalika, mengapresiasi kegiatan vaksinasi tersebut.

"Kami senang bisa ikut dalam vaksinasi," ujarnya.

Holly menambahkan, vaksinasi yang diikutinya merupakan dosis pertama. Bahkan, setelah divaksinasi dirinya tidak merasakan apa-apa dan dirinya berharap pandemi segera berakhir.

"Biasa aja, harapan kita ingin pandemi cepat berakhir," katanya.*