RSUD Mataram menyiapkan petugas antar obat gratis pasien COVID-19

id tetemdis,mataram,RSUD

RSUD Mataram menyiapkan petugas antar obat gratis pasien COVID-19

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram, NTB dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati. (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan petugas khusus untuk mengantar obat gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri dan sudah melakukan konsultasi melalui layanan telemedisin.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Jumat, mengatakan, petugas yang disiapkan ini sudah ter terintegrasi dengan PSC 119, sehingga pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri bisa langsung mengakses layanan secara "online" baik itu konsultasi, pemenuhan obat-obatan serta vitamin yang dibutuhkan.

"Selanjutnya untuk obat-obatan dan vitamin akan diantar langsung oleh petugas layanan antar obat secara gratis (artis cantik) hingga ke rumah pasien," katanya.

Layanan telemedisin terhadap lebih dari 1.000 pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri, kata Eka, sepenuhnya diberikan secara gratis.

Ia mengatakan, melalui layanan telemedis pihaknya juga bisa melakukan pengawasan sekaligus penanganan dini terhadap perkembangan kondisi pasien.

"Apakah kondisi pasien masih memungkinkan isolasi mandiri ataukah harus segera dirawat inap. Jangan sampai sudah parah baru dibawa ke rumah sakit, dan akhirnya tidak bisa tertangani atau meninggal," katanya.

Menurutnya, hingga saat ini pasien COVID-19 yang sudah memanfaatkan layanan telemedis melalui nomor 085931061540 (telepon atau 'wahatsApp') serta layanan darurat dapat menghubungi nomor 119/(0370) 620009 atau 087777577119 untuk konsultasi via web, sudah sangat banyak.

"Jumlah riilnya masih kita proses, yang pasti sangat banyak apalagi pasien COVID-19 yang isolasi mandiri di atas 1.000 orang," katanya.

Sedangkan pasien COVID-19 yang bergejala atau yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram, tambah Eka, saat ini tercatat sebanyak 49 orang, demikian Ni Ketut Eka Nurhayati.