Organda harapkan stok BBM di ajang MotoGP penuhi kebutuhan transportasi

Mataram (ANTARA) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Nusa Tenggara Barat berharap stok bahan bakar minyak (BBM) pada momentum perhelatan Pertamina Grand Prix Of Indonesia MotoGP 2022 mampu memenuhi kebutuhan operasional transportasi.

"Jangan sampai ini, kendaraan yang akan hadir dan bergerak, yang menuju Mandalika, sekitar 6.000 unit itu kesulitan (BBM)," kata Ketua Organda NTB Junaidi Kasum di Mataram, Kamis.

Sebanyak 6.000 lebih kendaraan, jelasnya, bukan hanya dari kalangan angkutan sewa khusus (ASK) yang terhimpun dalam Organda NTB. Melainkan juga dari milik pribadi maupun kendaraan tamu undangan.

"Itu makanya saya perkirakan jumlah yang butuh BBM itu bisa sampai 6.000 lebih," ujarnya.

Oleh karena itu, pergerakan kendaraan selama ajang balap kelas dunia ini berlangsung, harus diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar.

Menurut dia, pemerintah harus peka dengan situasi di lapangan. Kebutuhan dari estimasi pergerakan di lapangan harus dikoordinasikan dengan penyedia, dalam hal ini pihak Pertamina.

"Jadi dinas terkait harus memberikan masukan kepada Pertamina untuk menjamin BBM kita. Jangan sampai tiba-tiba nanti tidak cukup, terjadi situasi stuck," ucap dia.

Perihal persoalan tersebut, Pertamina Patra Niaga Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) sebelumnya telah membaca adanya potensi lonjakan kebutuhan BBM di musim perhelatan MotoGP 2022, khususnya di Pulau Lombok.

Executive General Manager Patra Niaga Jatimbalinus, Deny Djukardi, dalam keterangan persnya, Rabu (16/3), menyampaikan prediksi lonjakan konsumsi BBM pada perhelatan MotoGP di Lombok mencapai 15 persen atau di atas 1.000 Kiloliter per hari dari biasanya, 878 KL.

Meski demikian, Deny menegaskan, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memastikan penyaluran dan stok BBM aman.

Ia pun mengatakan, sarana dan fasilitas Pertamina di NTB juga telah siap memenuhi kebutuhan energi terutama selama perhelatan MotoGP berlangsung.