PDIP NTB CANANGKAN JUNI SEBAGAI BULAN SOEKARNO

id

     Mataram, 6/6 (ANTARA) - Pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di wilayah Nusa Tenggara Barat mencanangkan Juni sebagai bulan Soekarno, atau bulan menyosialisasikan Pancasila dan ajaran Soekarno dalam kehidupan bermasyarakat.

     "Seluruh pengurus, kader dan simpatisan PDIP terlibat aktif dalam kegiatan bulan Soekarno ini, yang dimulai sejak 1 hingga 20 Juni," kata Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP NTB H Husni Djibril, di sela-sela diskusi bertemakan Pancasila, yang digelar di Kantor DPD PDIP NTB, di Mataram, Rabu.     

     Diskusi itu dipandu Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat dan Sekretaris DPD PDIP NTB H Husni Djibril.

     Husni mengatakan, sejak 1-20 Juni mendatang, seluruh kader PDIP menyoyialisasikan Pancasila dan ajaran Soekarno kepada masyarakat luas, dalam berbagai bentuk kegiatan.

     Selain seminar dan diskusi, juga digelar serangkaian kegiatan bhakti sosial, yang bermakna pembauran pengurus dan kader serta simpatisan partai dalam kehidupan bermasyarakat.

     "Bahkan, para kader diminta menggelar diskusi ringan di rumahnya masing-masing dengan melibatkan warga lingkungan setempat. Dengan gerakan ini kita berharap, Juni akan dikenal sebagai bulan Soekarno," ujarnya.

     Menurut dia, program menjadikan Juni sebagai bulan Soekarno dilakukan serentak oleh semua kader dan simpatisan PDIP se Indonesia.

     Juni disebut sebagai bulan Soekarno karena banyak peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan Presiden Indonesia pertama, yakni 1 Juni sebagai hari Kesaktian Pancasila, 6 Juni tanggal kelahiran Soekarno, dan 20 Juni merupakan tanggal wafatnya.

     "Tidak hanya PDIP yang berupaya menyoyialisasikan Juni sebagai bulan Soekarno. Sejumlah ormas bahkan parpol lain juga ikut terlibat. Hal ini menunjukkan Soekarno merupakan milik semua seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujarnya.

     Karena itu, kata Husni, PDIP mengajak masyarakat Indonesia untuk turut aktif mendukung Juni sebagai bulan Soekarno.

     DPD PDIP NTB menggelar diskusi bertema Pancasila, guna menggali nilai-nilai pancasila agar terpatri dalam jiwa bangsa Indonesia.

     Diskusi tersebut tidak hanya dihadiri kader PDIP NTB, tetapi juga sejumlah aktifis organisasi kemasyarakatan dan akademisi.

     Tampil sebagai pembicara dalam diskusi itu, H Lalu Satriawan Sahak dan H L Sapruddin serta anggota DPRD NTB H Ruslan Turmudzi.

      Peserta diskusi membahas filosofi yang terkandung dalam Pancasila hingga perspektif pancasila dalam budaya dan agama.

     Satriawan Sahak misalnya, dalam paparannya mengungkapkan mulai lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, yang menyebabkan terjadinya krisis multidimensional dalam kehidupan berbangsa.  

     "Kalau mau bangsa ini jaya, terapkan nilai-nilai Pancasila itu secara kaffah. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya disusun dari khazanah kearifan yang telah dianut bangsa ini sejak lama. Nilai-nilai itulah yang sesungguhnya dapat menjadi pemersatu bangsa, yang saat ini mulai luntur," ujar Satriawan, dosen Universitas Mataram (Unram). (*)