Saluran irigasi di Alun-alun Tatura masih dipenuhi sampah plastik

id Sampah,Lombok Tengah

Saluran irigasi di Alun-alun Tatura masih dipenuhi sampah plastik

Saluran irigasi di Taman Alun-alun Muhajirin, Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, masih dipenuhi sampah organik maupun sampah plastik akibat minimnya kesadaran masyarakat. 

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Saluran irigasi di Taman Alun-alun Muhajirin, Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, masih dipenuhi sampah organik maupun sampah plastik akibat minimnya kesadaran masyarakat.

Pengawas Taman Alun-alun Tastura Praya, Iwan Satria, di Praya, Kamis, mengatakan, kesadaran para pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan masih sangat minim, buktinya sampai saat ini banyak tumpukan berbagai macam jenis sampah plastik di saluran irigasi tersebut, sehingga saluran tersumbat.

"Kesadaran para pengunjung saat ini sangatlah minim," katanya.

Ia mengatakan di kawasan Alun-alun juga cukup banyak pedagang, baik itu yang ada di sebelah timur sampai sisi barat Alun-alun, sehingga banyak sampah yang berserakan terutama di saluran irigasi tersebut.

“Yang terjadi sekarang ini, para pengunjung membuang sampah sembarangan padahal kami sudah menyediakan banyak tempat pembuangan sampah," Terangnya.

Pihak pengelola taman tersebut sudah memasang papan peringatan dan menyediakan bak sampah agar para pedagang dan pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami sudah memasang papan peringatan di mana-mana tapi masih saja mereka membuang sampah sembarangan," katanya.

Ia berharap para pedagang kaki lima maupun pengunjung bisa membuang sampah di bak-bak sampah yang sudah disediakan agar lingkungan Alun-alun bersih dan pengunjung juga nyaman.

"Kami dari pihak pengelola berharap semua pihak mengambil peran dalam menjaga kebersihan lingkungan Alun-alun," katanya.

Ia mengatakan, pembersihan sampah di saluran irigasi bagian barat sampai utara Alun-alun saat ini belum dilakukan, karena banyak kabel listrik yang terbentang dan ada sebagian kabel yang sudah terkelupas di saluran tersebut, sehingga cukup membahayakan.

"Alasan kami belum membersihkan saluran itu, karena kabel listrik di saluran tersebut ada sebagian yang terkelupas," katanya.