Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bankespoldagri Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan upaya pemerintah daerah dalam mencegah konflik horizontal dengan memanfaatkan dan pengawasan penggunaan media sosial atau digitalisasi.
"Kami telah melakukan dialog dengan pemangku pengawasan teknologi seperti Dewan Pers dan KPID," kata Kepala Bankesbangpoldagri Lombok Tengah Murdi di Praya, Selasa.
Dengan adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam penggunaan media sosial tersebut, dia berharap bisa membangun sistem informasi yang sehat, terlebih pada tahun 2023 mulai tahapan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dengan demikian, kata dia, pengawasan penggunaan media sosial itu harus ditingkatkan sehingga masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang belum dipastikan kebenarannya.
"Kompetensi politik di media sosial itu cukup tinggi. Oleh karena itu, kami imbau warga menjalani pesta demokrasi itu dengan baik," katanya.
Selain itu, langkah pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya konflik horizontal tersebut dengan meningkatkan gerakan kolektif yang melibatkan tokoh masyarakat, ormas, tokoh agama, dan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam menyelesaikan persoalan, pihaknya lebih mengedepankan mediasi atau diskusi bersama semua elemen masyarakat.
"Ketika ada konflik, kami tetap kedepankan diskusi dan mediasi," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyikapi persoalan atau lebih dewasa, terlebih pada tahun 2023 ada tiga agenda besar, yakni MotoGP, HUT Lombok Tengah, dan masa kampanye Pemilu 2024. Dengan demikian, warga harus saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan satu sama lain.
"Semua elemen masyarakat harus bisa memberikan kontribusi untuk solusi atas persoalan yang terjadi," katanya.
Dikatakan pula bahwa peran jurnalis juga sangat dibutuhkan dalam bangun narasi yang baik melalui berita yang disampaikan kepada masyarakat. Hal ini diharapkan berita yang ditulis tersebut harus berimbang dan tidak timbulkan konflik baru.
"Dukungan dari jurnalis kami harapkan untuk sama-sama menjaga kondusivitas wilayah, khususnya di Lombok Tengah," katanya.