Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan kepada ratusan warga yang terdampak banjir rob akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Desember 2024.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Jumat, mengatakan, bantuan disalurkan ke dua kecamatan yakni Kecamatan Sekarbela dan Ampenan.
"Dari enam kecamatan di Kota Mataram, dua kecamatan itu memiliki wilayah pesisir pantai sehingga menjadi sasaran pemberian bantuan warga nelayan yang terdampak banjir rob Rabu (18/12-2024)," katanya.
Untuk jumlah sasaran pendistribusian bantuan mencapai ratusan paket, karena kalau untuk di Kecamatan Ampenan tercatat sekitar 136 kepala keluarga (KK), begitu juga di Kecamatan Sekarbela lebih dari 100 KK.
Baca juga: Sebanyak 166 rumah warga Ampenan Mataram terdampak banjir rob
Dikatakan, bantuan yang disalurkan kepada warga yang terdampak berupa kebutuhan pokok sehingga bisa memenuhi kebutuhan setelah bencana.
Bantuan antara lain berupa, beras, mi instan, air mineral, sarden, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Kalau bantuan dari kami sifatnya kebutuhan pokok atau khusus. Untuk bantuan yang lain kami koordinasi dengan BPBD," katanya.
Ia menjelaskan, bantuan untuk pembuatan tanggul darurat dari karung berisi pasir, Dinsos berkoordinasi dengan BPBD untuk mengantisipasi sementara gelombang pasang agar tidak masuk ke permukiman penduduk.
Baca juga: Dinsos Mataram menyiapkan dapur umum korban banjir rob selama tiga hari
Namun, pihaknya bersyukur sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi. Saat banjir rob, warga hanya dibantu mengevakuasi sementara barang-barang berharga ke tempat lebih aman.
"Saat banjir rob, kami menurunkan tim Tagana bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, membantu warga evakuasi barang-barang berharga," katanya.
Baca juga: Kondisi 37 KK yang dievakuasi akibat banjir rob membaik
Sementara terkait dengan pembuatan dapur umum lapangan, Samsul mengatakan, sejauh ini untuk pembuatan dapur umum dinilai belum mendesak karena warga sudah bisa kembali beraktivitas di rumah mereka seperti biasa setelah air surut.
"Kalau ada warga mengungsi, barulah dapur umur kami siapkan," katanya.
Baca juga: Wali Kota Mataram mengunjungi korban banjir rob