Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, layanan dapur umum bagi 37 kepala keluarga (KK) atau 142 jiwa korban banjir rob di Lingkungan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela disiapkan selama tiga hari.
"Alhamdulillah hari ini kita masuk hari kedua, dan pelayanan dapur umum untuk kebutuhan makanan warga di tenda darurat terpenuhi," kata Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Non Alam Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Andi Sazali di Mataram, Selasa.
Andi yang ditemui di lokasi tenda darurat korban banjir rob, mengatakan, layanan dapur umum ini dimaksudkan untuk menjamin kebutuhan makanan bagi korban bencana alam hidrometeorologi terpenuhi tiga kali sehari, yakni sarapan, makan siang dan makan malam.
"Untuk satu kali masak kami menyiapakn 200 nasi bungkus, dengan beraneka lauk. Kita juga siapkan susu dan lauk berbeda untuk anak-anak dan balita," katanya.
Sementara untuk air bersih, sambungnya, Dinsos mendapat dukungan dari PDAM Giri Menang menggunakan satu mobil operasional dengan satu tangki air berkapasitas 5.000 liter.
Andi yang mengaku tadi malam ikut menginap di lokasi pengungsian, mengatakan, sejauh ini korban banjir rob tidak ada mengeluh atau kekurangan kebutuhan.
Sebaliknya, mereka bersyukur dengan adanya layanan dapur umum yang direncanakan selama tiga hari di lokasi. Apalagi, para pengungsi yang rata-rata menjadi nelayan ini, tidak pernah turun melaut akibat cuaca ekstrem.
"Setelah sarapan tadi, warga beraktivitas kembali ke rumah masing-masing untuk memastikan kondisinya. Nanti saat makan siang, akan kumpul lagi," katanya.
Karena itu, tambah Andi mengatakan, apabila kondisi hari ini korban banjir rob sudah bisa kembali dan menempati rumah masing-masing dan kondisi cuaca bersahabat, maka dapur umum yang direncanakan tiga hari bisa ditarik atau cukup selama dua hari.
"Jadi hari ini kita lihat dulu perkembangannya dan pastikan kondisi warga sudah aman serta kembali ke rumah masing-masing. Keputusan lanjut sampai besok atau cukup sampai hari ini sepenuhnya ada di pimpinan kami (Kadis Sosial-red)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 37 KK warga Lingkungan Bagek Kembar, Senin (6/12) dievakuasi, karena terdampak gelombang pasang akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
Sebanyak 37 KK tersebut terpaksa dievakuasi karena rumah mereka berada di bibir pantai sehingga terdampak gelombang pasang dan banjir rob.
Berita Terkait
Waspadai banjir rob di wilayah pesisir NTB
Rabu, 5 Juli 2023 20:19
Bulan Purnama 5 Mei, waspada banjir rob di wilayah NTB
Rabu, 3 Mei 2023 12:55
Waspada potensi banjir Rob di pesisir NTB jelang Imlek 2023
Kamis, 19 Januari 2023 13:41
Waspadai potensi rob di pesisir NTB hingga 8 Januari
Kamis, 5 Januari 2023 13:35
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18