Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan berbagai kesiapan logistik untuk penanganan dampak bencana akibat cuaca ekstrem seperti banjir, angin puting beliung, gelombang pasang, dan longsor.
"Kesiapan itu sebagai salah satu langkah antisipasi mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di kota ini," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Kamis.
Hal tersebut sesuai dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi bulan November-Desember 2024 menjadi puncak musim hujan dengan intensitas sedang, hingga tinggi, disertai dengan petir, dan angin kencang.
Baca juga: Waspadai cuaca ekstrem saat pemungutan suara Pilkada 2024 di Mataram
Dikatakan, logistik yang disiapkan Dinsos Kota Mataram untuk penanganan dampak cuaca ekstrem khusus untuk bantuan sandang dan pangan berupa paket kebutuhan pokok, seperti beras sekitar satu ton, mi instan sekitar 450 dus, sarden, biskuit, minyak, air mineral, selimut, tikar, dan lainnya.
Kebutuhan pokok untuk bantuan tersebut sudah dikemas dalam bentuk paket sehingga ketika terjadi bencana, tim Dinsos bisa segera melakukan pendistribusian.
"Untuk jumlah masing-masing paket, datanya ada di kantor," kata Samsul yang ditemui di sela kegiatan di DPRD Kota Mataram.
Baca juga: Penyetopan penyaluran bansos di Mataram sampai pencoblosan selesai
Sementara menyinggung tentang bantuan yang sudah didistribusikan selama cuaca ekstrem di bulan November ini, ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendistribusikan bantuan sosial.
Dalam pendistribusian bantuan sosial untuk warga terdampak cuaca ekstrem, Dinsos berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram untuk melakukan asesmen terhadap warga yang terdampak banjir, genangan, dan gelombang pasang.
Hasil asesmen, lanjutnya, menjadi acuan BPBD untuk mengajukan permohonan penyaluran bantuan kepada warga terdampak. "Tapi sejauh ini, dampak cuaca ekstrem masih bisa teratasi sehingga kami juga belum mendistribusikan bantuan," katanya.
Baca juga: Bantuan beras terkait dampak cuaca ekstrem di Mataram belum keluarkan
Sedangkan untuk pendistribusian bantuan yang sifatnya perorangan karena terdampak bencana kebakaran, angin puting beliung, serta abrasi pantai, tiga bulan lalu sudah disalurkan kepada sekitar belasan kepala keluarga.
"Khusus untuk bulan November ini, kami belum ada salurkan bantuan apa pun," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram menyiagakan relawan tangguh bencana di pesisir
Baca juga: Mataram imbau pengunjung destinasi wisata hindari bibir pantai