Setiap bulan puluhan warga NTB tewas di jalan raya

id Kecelakaan lalu lintas, NTB, puluhan tewas

Setiap bulan puluhan warga NTB tewas di jalan raya

Direktur Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Djoko Rudi Edianto, menjelaskan data kecelakaan lalu lintas di wilayah NTB. Setiap bulan sebanyak 27-35 orang tewas di jalan raya.(Foto: antaramataram/Anwar) (Dirlantas Polda NTB Ko

"Setiap bulan 27 hingga 35 orang warga di wilayah itu tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Data itu belum termasuk korban luka-luka yang jumlahnya cukup banyak," kata Direktur Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Djoko
Mataram (Antara Mataram) - Direktur Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Djoko Rudi Edianto menyatakan setiap bulan 27 hingga 35 orang warga di wilayah itu tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Data itu belum termasuk korban luka-luka yang jumlahnya cukup banyak," kata Djoko di sela-sela Operasi Patuh Direktorat Lalu Lintas Polda NTB di Mataram, Kamis.

Operasi Patuh itu merupakan bagian dari upaya cipta kondisi menyongsong bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah.

Djoko mengakui, kasus kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan, jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang diakibatkan oleh berbagai faktor penyebab.

"Umumnya karena melanggar rambu lalu lintas, laju kendaraan/kecepatan tinggi dan faktor badan jalan yang tidak sesuai standar. Semestinya jalan raya lebarnya minimal tujuh meter, namun yang ada hanya 5,5 meter," ujarnya.

Menurut data, kata Djoko, kecelakaan lalu lintas itu umumnya di jalan protokol, dan waktu kejadian berkisar antara pukul 15.00 Wita hingga 21.00 Wita.

Kronologi kejadian, seperti tabrakan dari arah samping, tebrak dari depan, dan laju kendaraan bermotor yang tidak terkendali.

"Makanya digelar operasi patuh agar pengguna jalan dapat menaati berbagai aturan yang berlaku. Semua itu demi keselamatannya dan orang lain," ujarnya.

Djoko menyebut pertumbuhan kendaraan bermotor di wilayah mencapai 10-15 persen per tahun, yang tidak sebanding dengan upaya penataan badan jalan, sehingga kecelakaan lalu lintas sulit dihindari.

"Jadi, peningkatan kesadaran pengguna lalu lintas sangat diharapkan, agar tidak mati sia-sia di jalan raya," ujarnya.

Sebagai pembanding, sebanyak 414 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi sejak Januari hingga Oktober 2012, pada 1.708 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah NTB yang terdata di kepolisian.

Jumlah kecelakaan lalu lintas sepanjang 2012 mencapai 1.708 kasus, yakni sebanyak 181 kasus di Januari, 152 kasus pada Februari, 145 kasus pada Maret, 155 kasus di April, 187 kasus pada Mei, 175 kasus Juni, 188 kasus Juli, 195 kasus Agustus, 166 kasus September dan 164 kasus pada Oktober 2012.

Jumlah kasus laka lantas pada November dan Desember 2012 belum sempat didata, namun diperkirakan tidak berbeda jauh dengan bulan-bulan lainnya.

Dari 1.708 kasus laka lantas itu menimbulkan kerugian materi sekitar Rp3,16 miliar lebih. Jumlah korban luka berat terdata sebanyak 702 orang, dan luka ringan sebanyak 1.794 orang.

Jika dibandingkan dengan kasus laka lantas 2011, terjadi peningkatan yang cukup signifikan baik jumlah kasus, korban tewas, korban luka berat hingga luka ringan.

Terdata sebanyak 216 orang warga tewas akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah NTB yang terjadi sejak Januari hingga Desember 2011, pada 757 kasus kecelakaan lalu lintas yang terdata di kepolisian. Jumlah korban luka berat sebanyak 692 orang.

Versi polisi, meningkatnya kasus Kecelakaan lalu lintas itu tidak terlepas dari tingkat kesadaran masyarakat pengguna lalu lintas, dan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan umum semakin bertambah.

Jumlah sepeda motor yang beroperasi di wilayah NTB pada 2009 diperkirakan mencapai 569.426 unit, meningkat menjadi 781.686 unit di tahun 2010 dan meningkat lagi hingga hampir mencapai satu juta unit di 2011, dan diperkirakan telah mencapai 1,5 juta di 2012.

Sementara jumlah mobil barang di wilayah NTB telah mencapai 2.500 unit dan mobil penumpang sebanyak 3.000 unit lebih. (*)