Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) terus mengintensifkan operasi pasar murah di sejumlah wilayah untuk mengendalikan harga bahan pokok selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1414 Hijriah.
"Kalau operasi pasar kita tidak pernah berhenti ya. Untuk beberapa desa sudah dilaksanakan di sejumlah kabupaten dan kota," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan operasi pasar ini tentu Pemprov NTB tidak bisa sendirian, melainkan juga mengajak pemerintah 10 kabupaten dan kota yang ada di NTB.
"Misalkan di Kota Mataram, kami juga menggelar operasi pasar selama pelaksanaan Khazanah Ramadhan di Masjid Islamic Center. Minggu depan kami akan laksanakan di Pringgarata, Lombok Tengah," ujarnya.
Selain bersama pemerintah daerah, kegiatan operasi pasar murah ini juga dilaksanakan dengan perguruan tinggi maupun pihak lainnya.
"Dalam waktu dekat ini kami juga akan menggelar dengan Ikatan Alumni Universitas Mataram (Unram)," kata mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) NTB ini pula.
Ia menyatakan kegiatan operasi pasar murah ini tidak lain dilakukan untuk meredam kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan tahun ini. Seperti cabai, ayam, dan beras serta kebutuhan pokok lainnya.
"Kalau cabai ini karena memang pasokan kita kurang. Pas petani panen terkena penyakit, kemudian petani tanam ulang, nah itu yang ditunggu panennya sekarang," katanya lagi.
Menurutnya, keberadaan operasi pasar murah ini sangat membantu masyarakat dan juga mampu menekan harga. Terbukti di awal puasa ini harga-harga sejumlah komoditas pokok di NTB rata-rata masih stabil meski ada satu atau dua komoditas yang alami kenaikan.
"Memang ada kenaikan seperti cabai tadi. Tapi rata-rata harga kebutuhan pokok kita stabil, karena operasi pasar murah ini juga kita gelar jauh sebelum puasa," katanya pula.