22 Jamaah Umrah di Lombok Timur gagal berangkat ke Makkah

id Jamaah umrah di Lombok Timur,Jamaah umrah,Umrah,Travel umrah Lombok Timur

22 Jamaah Umrah di Lombok Timur gagal berangkat ke Makkah

Sebanyak 22  jamaah umrah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat meminta pertanggungjawaban terhadap perusahaan travel umrah setelah gagal berangkat menuju Makkah.

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 22  jamaah umrah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat meminta pertanggungjawaban terhadap perusahaan travel umrah setelah gagal berangkat menuju Makkah.

"Perusahaan berjanji akan memberangkatkan jamaah pada 2022. Sedangkan jamaah sudah melunasi pada 2021, akan tapi sampai saat ini tidak kunjung diberangkatkan," kata salah satu jamaah umrah asal Pringgasala, Hilman Hakim, Kamis. 

Baca juga: Puluhan jamaah umrah asal Lombok Tengah terlantar di Jakarta
Baca juga: 93 jamaah umrah asal Lombok yang telantar di Jakarta akhirnya dipulangkan


Para jamaah juga menuntut, agar pihak perusahaan mengembalikan uang yang telah disetorkan, karena tak kunjung diberangkatkan ke Makkah. Meskipun setoran untuk menunaikan ibadah umrah sebesar Rp35.500.000 sudah diserahkan kepada pihak perusahaan.

"Pokoknya kami minta uang setoran umrah kami dikembalikan dan tidak mau diberangkatkan umrah, karena sudah tidak percaya lagi," katanya.

Pihak perusahaan terus memberikan janji palsu untuk segera memberangkatkan para jamaah, apalagi sudah melakukan selamatan dengan mengundang keluarga dan tetangga terdekat. 

"Tapi setelah itu kami tidak juga kunjung diberangkatkan. Betapa malunya kami setelah di tahu sama tetangga tidak kunjung berangkat. Sedangkan ada tetangga kami menggunakan travel lain sudah berangkat," katanya.

Koordinator aksi, M Zaini mengatakan, para calon jamaah umrah sebanyak 22 orang merasa diduga ditipu pihak perusahaan travel, sehingga melakukan aksi untuk meminta pertanggungjawaban.

"Pihak travel telah berjanji akan memberangkatkan jamaahnya pada 2022, tapi sangat disayangkan sekali sampai 2023 tak juga kunjung diberangkatkan," katanya.

Sementara itu pimpinan cabang travel umrah di Lombok Timur tersebut, M Syahroni mengatakan, pihaknya tetap bertanggungjawab untuk memberangkatkan jamaah umrah yang belum diberangkatkan. 
Bahkan antara pihak perusahaan dengan jamaah sudah menandatangani surat pernyataan di atas materai 
Rp10.000 mengenai masalah keberangkatannya, karena tertundanya pemberangkatan jamaah akibat adanya COVID-19.

"Sisanya yang 20 orang ditambah agen dua orang akan kita berangkatkan secara bertahap sebagaimana pernyataan yang ada," katanya.

Ia mengatakan, segala kebijakan yang disampaikan pimpinan cabang kepada jamaah berasal dari pimpinan pusat, sehingga ini yang tentunya harus di pahami. Namun yang jelas bagi jamaah yang ingin berangkat tentunya akan diberangkatkan akan tapi bagi yang tidak dan kembali uangnya.

"Tinggal kami kembalikan ke jamaah apakah mau tetap diberangkatkan atau uang dikembalikan," katanya.