Mataram, (Antara NTB)- Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terus melakukan pembinaan peserta keluarga berencana (KB) aktif yang salah satunya melalui bantuan modal bergulir.
"Bantuan modal bergulir ini merupakan progam usaha peningkatan keluarga sejahtera (UPKS) yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Mataram Sutrisno di Mataram, Selasa.
Dalam pemberian bantuan modal yang bersumber dari bantuan pemerintah ini, para peserta KB aktif yang memiliki usaha seperti usaha bakulan atau kios kecil dikelompokkan, dengan ketentuan satu kelompok sebanyak 10 orang, bahkan ada juga yang lebih.
"Satu kelompok mendapatkan modal bantuan bergulir sekitar Rp3 juta-Rp5 juta, dengan jumlah kelompok saat ini sudah mencapai sekitar 100 kelompok," katanya.
Ia mengatakan, bantuan modal bergulir ini murni merupakan pinjaman bergulir tanpa bunga, tujuannya agar para peserta KB tidak diberatkan saat pengembalian.
"Apabila pinjaman sudah lunas, mereka bisa mengajukan pinjaman lagi asalkan secara administrasi lengkap," katanya.
Menurutnya, program bantuan modal bergulir ini memberikan kemudahan bagi para kader untuk melakukan pembinaan terhadap peserta KB aktif guna menghindari terjadinya "drop out" (berhenti ikut KB).
Selain pemberian bantuan modal, katanya, untuk melakukan pembinaan 50.882 orang peserta KB aktif yang ada saat ini, BPPKB Kota Mataram juga terus melakukan pembinaan dengan penyediaan dan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi secara gratis pada semua klinik KB yang jumlahnya sekitar 71 unit di Kota Mataram.
Selain itu, dilakukan pendekatan pelayanan KB di daerah-daerah pinggiran melalui mobil pelayanan KB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melalui pos pelayanan kesehatan desa (poskesdes).
"Upaya ini sebagai bagian upaya percepatan pelayanan KB di masyarakat dan semata-mata agar masyarakat dapat menjadi peserta KB untuk mengatur kelahiran," katanya.
Dengan langkah tersebut, berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, TFR (total fertility rate) atau angka kelahiran total di Kota Mataram mencapai 2,3 berada di bawah TFR NTB sebesar 2,8. (*)