"Jadi harus optimis dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan terbuka, harus menyelami tantangan dan persoalan yang dihadapi bersama dengan semangat persatuan di dalam kesetaraan seluruh anak bangsa tanpa diskriminasi," kata Rosjonsyah di Bengkulu, Jumat.
Menurut dia, saatnya Bangsa Indonesia menuntaskan perjuangan para pahlawan untuk membangun bangsa dengan sikap mental positif dan konstruktif, agar Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, maju, berdaulat dan terbuka.
“Indonesia tidak serta merta merdeka tanpa perjuangan. Kita harus introspeksi diri tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk bangsa dan negeri ini, rasa patriotisme harus tertanam. Empat konsensus dasar harus dipegang sebagai pilar berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, semuanya bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain.
"Oleh karena itu, harus menjadi bangsa yang menyadari sejarahnya dan menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," kata dia.
Wakil Gubernur Bengkulu itu menyampaikan pesan tersebut juga dalam memperingati Hari Pahlawan. Peringatan kali ini bertema, "Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa Dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan."
Baca juga: Gowes Merah Putih bangkitkan semangat patriotisme
Baca juga: Satgas TMMD Loteng tanamkan wawasan kebangsaan sejak dini
Baca juga: Gowes Merah Putih bangkitkan semangat patriotisme
Baca juga: Satgas TMMD Loteng tanamkan wawasan kebangsaan sejak dini
"Tema tersebut maksudnya, setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya adalah bangsa Indonesia harus bersatu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya yakni berdaulat, adil, dan makmur, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendidikan," ujarnya