Jubir Menlu Beijing mendukung pernyataan PM Malaysia soal "fobia China"

id china,malaysia,fobia china,amerika serikat,anwar ibrahim,asia tenggara

Jubir Menlu Beijing mendukung pernyataan PM Malaysia soal "fobia China"

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, pada Senin (26/02/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

BeijingBeijing Dukung Pernyata (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mendukung pernyataan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim soal ungkapan "fobia China" sebagai aspirasi dari negara berkembang.

"Pernyataan Perdana Menteri Anwar Ibrahim mencerminkan aspirasi negara-negara berkembang untuk menjaga kemerdekaan dan mengupayakan pembangunan bagi negaranya sendiri," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, pada Senin.

Perkembangan China memberi peluang bagi dunia dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun," Dalam wawancara dengan sebuah media, PM Malaysia Anwar Ibrahim mengkritik adanya sentimen "fobia China" oleh negara-negara Barat padahal negara-negara di Asia Tenggara mendapatkan manfaat dari China. 

Sebaliknya, menurut dia, persaingan antara China dan Amerika Serikat menciptakan kesulitan bagi negara-negara Asia Tenggara. Namun, ketegangan China-AS itu disebut PM Anwar Ibrahim juga menciptakan peluang bagi negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Filipina untuk meningkatkan hubungan ekonomi, keamanan, dan politik mereka dengan AS dan China.

"China berkomitmen terhadap kebijakan luar negeri yang damai dan independen, menentang konfrontasi dan memihak kepada salah satu blok," kata Mao. 

Jubir mengatakan China akan akan terus mengupayakan persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara lain dan menyerukan hubungan internasional multipolar yang setara.

"Juga globalisasi ekonomi yang bermanfaat dan inklusif secara universal serta membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk semua umat manusia," ujarnya.

Baca juga: Raja Malaysia titahkan percepat proses kerja
Baca juga: Malaysia ingin ASEAN menjadi organisasi lebih aktif


Dalam wawancara dengan media tersebut, PM Anwar membantah klaim bahwa Malaysia saat ini condong ke Beijing, seperti yang dikatakan Wakil Presiden AS Kamala Harris pada KTT ASEAN di Jakarta pada September 2023.

Klaim seperti itu, kata Anwar, "tidak benar dan sangat tidak adil".

Anwar mengatakan Malaysia secara resmi netral dan berupaya menjaga hubungan stabil yang baik dengan AS dengan tetap memandang China sebagai sekutu yang penting.