Lombok Tengah (ANTARA) - Pra studi kelayakan rencana pembangunan jalan jalur dua dari Kecamatan Kopang menuju Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah rampung dilaksanakan.
"Pra studi kelayakan pembangunan jalan jalur dua Kopang-Praya telah selesai dilaksanakan,"kata Kepala Bapperida Lombok Tengah Lalu Wiranata di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan, dari hasil analisis tahap awal yang telah dilaksanakan sejak 2024 dalam rencana pembangunan jalur dua sepanjang 12 kilometer dibutuhkan anggaran untuk pembebasan lahan Rp700 miliar, belum termasuk biaya pembangunan konstruksi jalan.
Rencana pembangunan jalur dua jalan itu merupakan pengembangan ruas jalan jalur satu yang ada dan digunakan sekarang untuk dua arah dengan lebar aspal sekitar 12 meter sepanjang 23 kilometer.
"Anggaran pembebasan lahan diperkirakan mencapai Rp700 miliar," katanya.
Baca juga: Jalan rusak di Lombok Tengah dibenahi pakai pola long segmen
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut merupakan jalan nasional, sehingga biaya pembangunan jalan tersebut direncanakan diusulkan kepada pemerintah pusat.
"Kami usulkan tahun 2026 melalui Musrenbang Nasional, sehingga dikerjakan di 2027. Kalau tahun ini terlambat, karena APBN telah berjalan dan ada efisiensi anggaran," katanya.
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut sangat strategis, karena bisa menjadi alternatif arus lalulintas dari Pelabuhan Kayangan Lombok Timur menuju Pelabuhan Lembar Lombok Barat.
Baca juga: Jalan usaha perikanan tambak dibangun di Praya Lombok Tengah
Oleh karena itu, jika jalan tersebut dijadikan jalur dua bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Sekarang saja beberapa truk pengangkut barang banyak yang melalui jalur tersebut," katanya.
"Untuk anggaran secara umum belum bisa disampaikan, karena belum dilakukan penghitungan. Ini masih tahap pengusulan, semoga bisa direspon positif pemerintah pusat," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan jalan tersebut tidak hanya berdampak bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, tetap bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah.
"Peningkatan infrastruktur jalan itu pasti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah," katanya.
Baca juga: Median jalan simpang dua di Lombok Tengah ditata
