Kasus DBD di Mataram alami peningkatan

id DBD Mataram,DBD di mataram meningkat,dinkes mataram

Kasus DBD di Mataram alami peningkatan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan. (ANTARA/Nirkomala)

Peningkatan ini terjadi dalam beberapa minggu terakhir sebab pada Januari 2024, DBD tercatat landai dengan tujuh kasus
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram saat ini mengalami tren peningkatan dengan total kasus sebanyak 130.

"Peningkatan ini terjadi dalam beberapa minggu terakhir sebab pada Januari 2024, DBD tercatat landai dengan tujuh kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Kamis.

Kasus DBD di awal bulan Maret atau minggu ke-9 tahun 2024 sebanyak 130 kasus itu lebih tinggi dibandingkan kasus 2023 pada minggu yang sama yakni minggu ke-9 tercatat 119 kasus.

Terkait dengan itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD akibat anomali cuaca saat ini, Dinkes telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

"Kami sudah koordinasi dengan camat, lurah, bahkan dinas pendidikan, agar melakukan berbagai upaya antisipasi penyebaran kasus DBD," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram ajak warga konsisten gencarkan PSN

Dengan demikian, aparat kecamatan, kelurahan, dan sekolah bisa mengajak warga, para siswa, serta guru melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.

Apabila ada temuan kasus DBD, masyarakat dapat melaporkan ke puskesmas, kepala lingkungan, lurah, atau langsung ke kantor Dinas Kesehatan Kota Mataram.

"Setelah ada laporan, kami akan turunkan tim pengendalian penyelidikan epidemiologi untuk mengecek sarang nyamuk," katanya.

Baca juga: Alhamdulillah!! kasus DBD di Mataram tahun 2023 turun

Ketika tim tersebut menemukan titik sarang nyamuk, barulah tim akan melakukan persiapan untuk pengasapan (fogging).

"Untuk kegiatan fogging tidak bisa dilakukan langsung hanya dengan melihat kasus. Harus melalui pengecekan tim terlebih dahulu," katanya.

Emirald menambahkan, untuk menekan kasus DBD, langkah yang paling efektif adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan PSN.

Baca juga: Dinas Kesehatan Mataram melatih 47 dai kesehatan
Baca juga: Waspadai DBD dampak anomali cuaca di Mataram, NTB