Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2023 mengalami penurunan dengan jumlah 395 kasus sedangkan tahun 2022 tercatat 674 kasus DBD.
"Dengan 395 kasus DBD lebih rendah dari tahun 2022, pada tahun 2023 juga tidak ada kasus kematian akibat DBD," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Emirald Isfihan di Mataram, Jumat.
Baca juga: Waspadai DBD dampak anomali cuaca di Mataram, NTB
Sementara kasus DBD dari tanggal 1-5 Januari 2024, lanjutnya, tercatat hanya tiga kasus. Harapannya, kasus tersebut tidak bertambah lagi setidaknya di bulan ini sehingga tahun 2024 kasus DBD juga bisa lebih rendah dari tahun 2023.
Menurut dia penurunan kasus DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti salah satunya dipicu karena faktor kebersihan lingkungan yang juga berdampak pada peningkatan imun atau daya tahan tubuh.
Pasalnya, saat ini masyarakat sudah mulai sadar dengan kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan adanya genangan-genangan air pada wadah tertentu yang bisa menimbulkan jentik nyamuk.
"Secara umum, kondisi kebersihan di Kota Mataram sekarang juga sudah mulai meningkat," katanya.
Baca juga: Dinas Kesehatan mencatat 288 kasus DBD di Mataram
Kendati demikian, Emirald tetap mengimbau agar masyarakat harus terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Harapan kita minimal ada gerakan warga di setiap lingkungan untuk melakukan 3M plus, minimal sekali seminggu untuk memberantas jentik nyamuk," katanya.
Apalagi DBD sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis, sehingga selama musim hujan ini masyarakat juga perlu meningkatkan gerakan 3M plus, karena potensi genangan-genangan air semakin banyak.
"Selain DBD, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, masyarakat juga harus waspada dengan potensi penyakit Isap dengan menerapkan PHBS," katanya.
Baca juga: Kasus DBD di Mataram mencapai 215 orang
Baca juga: Sekolah di Mataram diminta meningkatkan PHBS antisipasi DBD