Dinas Kesehatan mencatat 288 kasus DBD di Mataram

id Kasus DBD di Mataram

Dinas Kesehatan mencatat 288 kasus DBD di Mataram

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat 288 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Mataram sejak Januari-Agustus 2023.

"Dari 288 kasus itu, Alhamdulillah belum ada kasus pasien DBD meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Jumat.

Sementara, jika melihat kasus mingguan DBD di Kota Mataram sejak Januari-Agustus 2023 atau pada minggu ke 31, 32, dan 33 mengalami fluktuasi.

"Dalam tiga minggu itu, memang ada kenaikan kasus tapi kecil. Pada minggu ke 31 tahun 2023 hanya ada satu kasus, kemudian naik menjadi 3 kasus pada minggu ke 32, dan naik lagi 4 kasus pada minggu ke 34," katanya.

Kenaikan itu, lanjutnya, terjadi karena faktor perubahan cuaca yang sudah mulai masuk musim hujan. Pada minggu kedua September, hujan sudah mulai turun sehingga menimbulkan potensi genangan air.

Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mencegah DBD masyarakat diimbau waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Apalagi jika terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu (sebentar hujan, sebentar panas-red) bisa berpotensi munculnya jentik nyamuk DBD bahkan chikungunya.

"Kalau hujan terus menerus itu lebih baik karena jentik nyamuk akan terbawa arus," katanya.

Karenanya, tambah Usman, baik DBD maupun chikungunya pencegahan sama yakni kebersihan lingkungan.

"Harapan kami temuan kasus DBD di minggu-minggu berikutnya, bisa terus turun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkungan," katanya.