PB Akuatik Indonesia adakan munasus terkait perubahan nama

id Akuatik Indonesia,PB Akuatik,Munasus Akuatik

PB Akuatik Indonesia adakan munasus terkait perubahan nama

Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) Anindya Bakrie (kiri) bersama dengan Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayor Jenderal TNI (Purn) Suwarno (kanan) dalam konferensi pers Akuatik Indonesia yang berlangsung di Hotel Fairmount, Jakarta, Jumat (8/3/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) mengadakan musyawarah nasional khusus (munasus) yang membahas terkait dengan perubahan nama berlangsung di Hotel Fairmount, Jakarta, Jumat malam.

Ketua Umum PB Akuatik Indonesia Anindya Bakrie mengatakan perubahan tersebut didasarkan pada teknis Kementerian Hukum dan HAM yang mengharuskan menggunakan tiga kata.

"Itu lebih ke arah teknis yang di Kemenkumham, yang mengharuskan menggunakan tiga kata. Jadi kalau Akuatik Indonesia kan dua kata, nanti akan diajukan di musyawarah menjadi Federasi Akuatik Indonesia tapi nilai jualnya tetap Akuatik Indonesia," kata Anindya Bakrie.

Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayor Jenderal TNI (Purn) Suwarno menilai perubahan nama dari renang menjadi akuatik merupakan perubahan yang akomodatif karena mewakili sejumlah disiplin akuatik yang di antaranya terdiri dari renang, renang artistik hingga polo.

"Kalau berbicara persatuan renang Indonesia itu kan sempit. Artinya renang ini terdiri dari beberapa disiplin mulai dari renang, renang artistik lalu polo, sinkronisasi ini di mana. Kemudian kalau berubah nama menjadi akuatik saya rasa ini akomodatif bagi semua disiplin bagi yang berada di akuatik itu sendiri," kata Suwarno.

Selain menyelenggarakan munasus, Akuatik Indonesia mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) mengusung tema "Sukses PON/XXI 2024 Menuju Prestasi Dunia" yang diagendakan untuk mengevaluasi program sepanjang tahun 2023 dan menyusun rencana ke depan.

Baca juga: Akuatik Indonesia rencanakan "road map" menuju prestasi dunia
Baca juga: Kejuaraan 5th IOAC 2023 menjadi ajang kualifikasi PON 2024


"Jadi acara kali ini sesuai dengan AD/ART melakukan evaluasi bukan hanya untuk PON tapi juga prestasi dunia, tentu ini bertahap mulai dari SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade. Tadi dapat masukan dari KONI dan pengprov daerah, saya rasa besok ini akan menjadi diskusi yang menarik untuk membawa akuatik Indonesia lebih baik ke depannya," kata Anidnya Bakrie.

Dalam agenda tersebut juga dibahas mengenai posisi Akuatik Indonesia yang ditunjuk menjadi tuan rumah 2nd Open Water Swimming Southeast Asia yang akan berlangsung di Pantai Jimbaran, Bali pada 28-30 Juni mendatang.