Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memberi pesan kepada Pj. Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Hassanudin untuk menjalankan reformasi berdampak.
Anas menyampaikan itu saat menerima audiensi Hassanudin di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin.
"Saya tadi pesan kepada beliau bahwa sesuai arahan Presiden untuk mendorong kinerja para kepala daerah dan mendorong birokrasi berdampak,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Selasa dini hari.
Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar setiap instansi pemerintah diminta untuk melakukan reformasi birokrasi yang berdampak bagi masyarakat.
Untuk itu, dia berharap Pemerintah Provinsi Sumut dapat memilih skala prioritas berdasarkan kebutuhan masyarakat di lapangan. Menurut Anas, birokrasi berdampak yang dimaksudkan Jokowi bukan sekadar tumpukan kertas, melainkan birokrasi lincah dan cepat.
"Jika birokrasi berjalan baik dan tidak rumit, pelayanan yang diberikan juga akan baik," ujarnya.
Ia berkeinginan melakukan kunjungan ke wilayah Provinsi Sumut sebagai upaya memastikan pelayanan publik yang diberikan aparatur sipil negara (ASN) berjalan dengan baik.
Selain meninjau pelayanan publik, mantan Bupati Banyuwangi itu juga ingin memberikan motivasi kepada ASN sebagai pelayan masyarakat untuk dapat bekerja dengan hati. Sementara itu, Pj. Gubernur Sumut Hassanudin menyampaikan kesiapannya untuk menerapkan reformasi birokrasi berdampak di wilayahnya.
Baca juga: Menteri PANRB Anas belajar sistem face recognition demi cegah kecurangan seleksi ASN
Baca juga: Halalbihalal jembatani kebijakan pemerintah-kearifan lokal
Hassanudin bersama dengan jajaran berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat dengan peningkatan kualitas layanan dan kualitas SDM.
“Hari ini saya sudah mendapatkan arahan dan pencerahan dari Pak Menteri PANRB tentang birokrasi berdampak. Tentunya akan kami tindak lanjuti di jajaran kami, termasuk di pemerintahan kabupaten/kota, tentunya kami harus berupaya untuk menjadi lebih baik," ucap Hassanudin.
Berita Terkait
Menteri PANRB Anas belajar sistem face recognition demi cegah kecurangan seleksi ASN
Selasa, 23 April 2024 4:56
Kementerian PANRB setujui 26.319 formasi CASN
Sabtu, 20 April 2024 5:23
Halalbihalal jembatani kebijakan pemerintah-kearifan lokal
Rabu, 17 April 2024 5:26
Penerapan WFH dan WFO bagi ASN berlaku pada 16-17 April
Minggu, 14 April 2024 16:29
Portal layanan administrasi pemerintahan siap uji coba
Kamis, 4 April 2024 19:15
Belanja PDN jadi indikator reformasi birokrasi
Kamis, 28 Maret 2024 20:57
Pemerintah beri ASN "cuti ayah" saat istri melahirkan
Kamis, 14 Maret 2024 4:29
Komisi II DPR bahas RPP tentang ASN
Rabu, 13 Maret 2024 16:34