Mensos Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Lombok Timur

id Menteri Sosial

Mensos Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Lombok Timur

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (baju putih), melihat puing-puing rumah warga yang roboh diterjang banjir bandang, di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). (ANTARA NTB/Humas Kemensos)

"Semoga kita semua bisa menjalani dan menerima ujian ini"
Lombok Timur (Antara NTB) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi banjir bandang di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sekaligus menyerahkan bantuan untuk para korban, Kamis.

Total nilai bantuan yang diberikan senilai Rp236 juta, terdiri atas bantuan logistik senilai Rp203 juta, santunan bagi ahli waris dua korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp15 juta, santunan bagi satu korban luka ringan Rp2,5 juta, dan bantuan kebutuhan pokok untuk beberapa korban terdampak.

Bantuan diterima oleh pejabat yang mewakili Bupati Lombok Timur H Mohammad Ali Bin Dachlan, dan ahli waris dari dua korban banjir bandang yang meninggal dunia, yakni Weisila Cantika Bilian (9), akibat tertimpa bangunan rumah dan Rozi Gazali (15), akibat hanyut terbawa banjir.

Pada kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan sejumlah pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), di antaranya semua pihak terkait agar menyegerakan bantuan pangan bagi korban terdampak.

Selain itu, para orang tua mendorong dan memberikan semangat kepada anak-anak agar segera kembali ke sekolah serta memastikan kondisi layanan kesehatan dan fasilitas rumah ibadah.

"Tadi selesai membuka acara Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama (NU), Presiden menitip salam kepada warga, beliau tidak bisa datang karena padatnya acara. Tapi, beliau menitip tiga pesan utama, yakni cek sekolah-sekolah, tempat ibadah dan layanan kesehatan," katanya.

Perempuan yang akan maju para Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2018 itu juga mengimbau warga mewaspadai kondisi cuaca saat ini yang memasuki fase ekstrem.

Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh Indoensia, termasuk di Pulau Jawa. Selain itu, ada juga bencana alam meletusnya Gunung Agung, di Bali, beberapa waktu lalu.

"Semoga kita semua bisa menjalani dan menerima ujian ini," kata Khofifah sambil mengajak seluruh warga yang menyambutnya untuk melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW.

Data Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, tercatat banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (18/11) sekitar pukul 18.00 WITA, merendam 11 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru.

Bencana tersebut disebabkan oleh meluapnya air dari lima anak sungai. Empat kecamatan terendam air setinggi tiga meter pada malam hari, sehingga menyebabkan ratusan kepala keluarga mengungsi ke tempat lebih aman.

Banjir bandang tersebut menyebabkan sebanyak 197 rumah berat, 158 rusak sedang, dan 415 rusak ringan. Ada juga 15 jembatan di dalam pedesan yang rusak dan dua tempat ibadah berupa musala.

Bencana alam tersebut juga menyebabkan dua korban jiwa meninggal dunia dan satu orang mengalami luka ringan. ***4***

(T.KR-WLD/B/E005/E005) 23-11-2017 21:48:54