Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pekerjaan fisik pembangunan mini "amphitheater" di Pantai Ampenan mengalami percepatan sebesar 1,79 persen dari target 3,06 persen.
"Realisasi pekerjaan pembangunan mini 'amphitheater' pada minggu ke lima atau per 7-13 Agustus 2024, mencapai 4,85 persen. Artinya ada percepatan pekerjaan 1,79 persen dari rencana 3,06 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Senin.
Pembangunan mini "amphitheater" merupakan salah satu proyek kegiatan yang dilaksanakan dalam paket revitalisasi Pantai Ampenan yang dimulai sejak minggu ke dua Juli 2024.
Baca juga: Mini "amphitheater" di Pantai Ampenen Mataram mulai dibangun
Dengan melihat percepatan pekerjaan fisik tersebut, pihaknya optimistis target revitalisasi Pantai Ampenan dengan total anggaran Rp4,5 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 itu, bisa rampung sesuai kontrak pada Desember 2024.
Menurut dia, kegiatan revitalisasi yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan mini "amphitheater" atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya di bagian tengah objek wisata Pantai Ampenan.
"Mini 'amphitheater' yang kami bangun itu berkapasitas maksimal 1.000 orang," katanya.
Fasilitas mini "amphitheater" di Pantai Ampenan tersebut dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.
Baca juga: Pantai Ampenan Mataram siap dilengkapi mini "amphitheater"
Seperti, berbagai festival budaya, pameran, galeri seni, dan aktivitas masyarakat lainnya yang bisa mendorong menghidupkan kembali Kota Tua Ampenan.
"Mini 'amphitheater' bisa menjadi ruang kreatif masyarakat di kota itu," katanya.
Dikatakan, dengan anggaran Rp4,5 miliar itu, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan yang dilaksanakan selain pembangunan mini "amphitheater", juga dilakukan penataan lapak pedagang, dan plaza untuk menempatkan 17 berugak atau gazebo.
Selain itu, objek wisata Pantai Ampenan juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas mitigasi bencana untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung sebab kawasan itu merupakan titik rawan abrasi, gelombang pasang, dan tsunami.
"Dari anggaran Rp4,5 miliar, Rp200 juta diantaranya untuk pengadaan fasilitas mitigasi bencana sehingga penataan destinasi wisata ini bisa paripurna," katanya.
Lebih jauh Cahya menambahkan, setelah kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan rampung pada Desember 2024, pengelolaan akan diserahkan ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Ampenan.
"Tujuannya, agar objek wisata Pantai Ampenan dapat dikelola lebih maksimal," katanya.