Mini "amphitheater" di Pantai Ampenen Mataram mulai dibangun

id Dinas Pariwisata ,Kota Mataram,revitalisasi pantai ampenan,amphitheater,mini amphitheater mataram dibangun

Mini "amphitheater" di Pantai Ampenen Mataram mulai dibangun

Aplikasi porous paving di area amphitheater wisata Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2023) (ANTARA/HO-SIG)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai membangun mini "amphitheater" atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya di areal objek wisata Pantai Ampenan.

"Mini 'amphitheater' yang kita bangun ini berkapasitas maksimal 1.000 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Senin.

Dikatakan, fasilitas mini "amphitheater" di Pantai Ampenan tersebut dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

Seperti, berbagai festival budaya, pameran, galeri seni, dan aktivitas masyarakat lainnya yang bisa mendorong menghidupkan kembali Kota Tua Ampenan.

"Mini 'amphitheater' bisa menjadi ruang kreatif masyarakat di kota ini," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram mulai bangun mini "amphitheater"

Menurutnya, pembangunan mini "amphitheater" tersebut bagian dari paket kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan yang mendapat bantuan dana sebesar Rp4,5 miliar dari dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) tahun 2024.

Dengan anggaran Rp4,5 miliar itu, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan yang dilaksanakan selain pembangunan mini "amphitheater", juga dilakukan penataan lapak pedagang, dan plaza untuk menempatkan 17 "berugak" atau gazebo.

"Kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan ditargetkan rampung secara menyeluruh pada Desember 2024," katanya.

Baca juga: Pantai Ampenan Mataram siap dilengkapi mini "amphitheater"

Selain itu, objek wisata Pantai Ampenan juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas mitigasi bencana untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung sebab kawasan itu merupakan titik rawan abrasi, gelombang pasang, dan tsunami.

"Karena itu, dari anggaran Rp4,5 miliar, Rp200 juta diantaranya untuk pengadaan fasilitas mitigasi bencana sehingga penataan destinasi wisata ini bisa paripurna," katanya.

Lebih jauh Cahya menambahkan, setelah kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan rampung pada Desember 2024, pengelolaan akan diserahkan ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Ampenan.

"Tujuannya, agar objek wisata Pantai Ampenan dapat dikelola lebih maksimal," katanya.