Rusia mengkhawatirkan konsekuensi pembunuhan pemimpin Hamas

id kremlin,rusia,pemimpin hamas,yahya sinwar,militer israel,jalur gaza

Rusia mengkhawatirkan konsekuensi pembunuhan pemimpin Hamas

Arsip - Bendera nasional Rusia di Kremlin, Moskow, Rusia (6/1/2023). (ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa)

Moskow (ANTARA) - Rusia khawatir atas kemungkinan Timur Tengah menanggung akibat pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel.

"Yang utama bagi kami adalah konsekuensi bagi penduduk sipil. Ini menjadi perhatian penting bagi kami," kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin -- kantor presiden Rusia -- saat jumpa pers di Moskow, Jumat.

"Bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza dan Lebanon merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi kami," ujarnya, menambahkan.

Baca juga: Rusia sebut ada upaya masukkan geopolitik, dokumen akhir EAS belum diadopsi

Pada Kamis (17/10), juru bicara militer Israel Avichae Adree mengumumkan bahwa Sinwa terbunuh di Gaza. Hamas kemudian mengonfirmasi berita tersebut pada Jumat. Meskipun militer tidak menyebutkan lokasi kematian Sinwar, laporan media Israel menunjukkan bahwa operasi tersebut terjadi di Kota Rafah di Gaza selatan.

Laporan-laporan media mengindikasikan bahwa Sinwar, target utama Israel, meninggal dalam konfrontasi di lapangan dan bahwa ia mengenakan seragam militer lengkap.

Baca juga: Penolakan membeli energi Rusia ancam pertumbuhan ekonomi EU

Berita itu bertentangan dengan klaim Israel sebelumnya yang menyebut Sinwar bersembunyi di antara warga Israel yang disandera selama berbulan-bulan di terowongan-terowongan di Jalur Gaza.


Sumber: Anadolu