DENSUS 88 KEMBALI GELEDAH RUMAH BAHRUDIN

id

Cilacap (ANTARA) - Sejumlah anggota Densus 88 yang didampingi petugas dari Polres Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu siang, kembali menggeledah rumah Bahrudin Latif di Dusun Mlela, Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap.

Dari pantauan, sebuah mobil Avanza warna silver bernopol AD 8156 AW datang ke rumah Bahrudin pukul 13.00 WIB menyusul kedatangan tiga sepeda motor yang dikendarai petugas berpakaian preman.

Tampak tiga orang turun dari mobil yang parkir di halaman rumah Bahrudin. Mereka yang berpakaian preman dan mengenakan masker penutup mulut (bukan penutup wajah) memasuki rumah tersebut, sedangkan petugas yang bersepeda motor tampak berjaga di luar rumah.

Selang beberapa menit, seorang di antara tiga orang yang masuk ke rumah itu, keluar dengan membawa sebuah jeriken warna biru.

Petugas itu masuk kembali ke dalam rumah setelah jeriken tersebut diangkut oleh sebuah mobil Kijang bak terbuka milik Satlantas Polres Cilacap yang datang dan langsung meninggalkan tempat itu.

Tak lama kemudian, Ketua RW 06 Aris Kristianto dan Kepala Dusun Mlela Muslihudin tampak memasuki rumah Bahrudin.

Beberapa petugas yang masuk ke dalam rumah Bahrudin tampak keluar masuk rumah tersebut dengan membawa sejumlah barang.

Sementara sejumlah wartawan televisi yang hendak mengambil gambar tidak boleh mendekat oleh petugas. Mereka hanya diperbolehkan mengambil gambar dari seberang jalan di depan rumah Bahrudin.

Setelah melakukan penggeledahan sekitar 1,5 jam, pukul 14.30 WIB, petugas dari Densus 88 yang didampingi petugas Polres tersebut segera meninggalkan rumah Bahrudin.

Demikian pula dengan Ketua RW 06 Aris Kristianto dan Ketua Dusun Mlela Muslihudin segera pergi meninggalkan rumah tersebut. Mereka tampak berusaha menghindari kejaran wartawan.

Secara terpisah, Kepala Desa Pasuruhan Watim Suseno membenarkan jika petugas tersebut dari Densus 88 yang didampingi petugas dari Polres Cilacap.

Menurut dia, petugas mengambil sejumlah dokumen dan satu keping VCD milik Bahrudin.

"Saya tidak tahu pasti isi dokumen tersebut, tapi mungkin ini pengembangan dari hasil pemeriksaan terhadap Arina (anak Bahrudin yang diduga sebagai istri Noordin M Top, red.)," katanya. (*)