Gunung Rinjani jadi percontohan Zero Waste taman nasional di Indonesia

id Menteri Kehutanan Indonesia,Taman Nasional, Gunung Rinjani, Zero Waste Zero Accident

Gunung Rinjani jadi percontohan Zero Waste taman nasional di Indonesia

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sedang mengobrol dengan sejumlah pendaki pos dua Taman Gunung Rinjani jalur Sembalun, Minggu. (ANTARA/Ady Ardiansah)

Lombok Timur (ANTARA) - Taman Nasional Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi percontohan penerapan kebijakan “Zero Waste, Zero Accident” untuk seluruh kawasan Taman Nasional di Indonesia.

"Kita sedang menerapkan secara serius Rinjani Zero Waste, Zero Accident dan ini akan menjadi percontohan buat seluruh kawasan taman nasional di Indonesia," kata Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat meninjau langsung pack in logistik pendaki Gunung Rinjani di kantor Resort Sembalun, Minggu.

Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan, keindahan dan meningkatkan keselamatan para pendaki gunung kebanggaan masyarakat NTB ini.

"Kebijakan ini diterapkan demi mewujudkan pariwisata alam yang berkelanjutan dan aman bagi pengunjung," jelasnya.

Baca juga: Menhut: Pembatasan kuota pendaki di Gunung Rinjani untuk jaga keseimbangan ekologis

Menhut menegaskan, bahwa penerapan “Zero Waste” bukan sekadar imbauan, melainkan kebijakan yang dilaksanakan secara ketat dan terukur.

“Semua barang yang dibawa pendaki ke atas gunung akan dicatat secara rinci oleh petugas TNGR, mulai dari jumlah, jenis, hingga kemasan. Tidak ada lagi penggunaan plastik sekali pakai. Semua makanan dan minuman harus dikemas dalam wadah yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti tupperware,” terangnya.

Mekanisme ini, sambung Raja Juli, mewajibkan setiap pendaki untuk mengikuti prosedur pack in-pack out, di mana semua barang yang dibawa naik gunung harus kembali turun dalam kondisi yang sama.

"Pendaki yang tidak dapat menunjukkan kelengkapan bawaan mereka saat turun akan dikenai sanksi tegas berupa denda hingga Rp5 juta dan potensi masuk daftar hitam pendakian," imbuhnya.

Baca juga: Buat nyaman, Jalur pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok diperbaiki

Sementara penerapan "Zero Accident", lanjut politisi PSI ini, merupakan aspek keselamatan pendaki menjadi fokus utama.

"Kebijakan “Zero Accident” diharapkan mampu menekan risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat minimnya persiapan atau informasi di kalangan pendaki," paparnya.

Politikus kelahiran Pekanbaru ini menekankan, bahwa fasilitas dan informasi pendakian harus ditingkatkan oleh pengelola taman nasional.

"Keamanan dan keselamatan adalah prioritas nomor satu. Jika ada titik rawan di jalur pendakian, harus segera diumumkan dan dipasang peringatan kepada para pengunjung," ujarnya.

Baca juga: SIER dan DLU dorong wisata non-pendakian serta sanitasi berkelanjutan di Rinjani

Ia menegaskan, bahwa mendaki gunung bukan aktivitas spontan yang bisa dilakukan tanpa perencanaan matang.

“Naik gunung itu perlu persiapan. Ini bukan seperti pergi ke pusat perbelanjaan karena ajakan teman. Fisik, mental, perlengkapan, dan pengetahuan harus disiapkan. Jangan anggap remeh,” pungkasnya.

Untuk memastikan, penerapan Rinjani Zero Waste Zero Accident ini, Menhut didampingi Gubernur NTB, Kapolda, Bupati Lotim, Kapolres, Dirjen Ke menhut dan seluruh Kepala Balai Taman Nasional Bali-Nusra, menuju pos satu dan pos dua Rinjani, untuk bertemu pendaki, porter dan guide juga melihat langsung kesediaan fasilitas.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.